Pemilu 2019 bakal diikuti 2,2 juta WNI di luar negeri
Pemilu 2019 bakal diikuti 2,2 juta WNI di luar negeri. Saat ini ada 3,2 juta WNI yang sedang berada di luar negeri. Jumlah tersebut kemudian menyusut setelah dilakukan penyatuan data dari beberapa sumber database.
Pemilihan umum di Indonesia akan digelar pada April 2019 mendatang. Untuk menyambut pesta demokrasi tersebut, pemerintah melakukan berbagai persiapan agar seluruh rakyat Indonesia bisa berpartisipasi.
Tidak hanya warga yang berada di Indonesia saja, tetapi WNI yang sedang menetap di luar negeri juga diharapkan bisa ikut menyumbangkan suara pada pemilu mendatang. Oleh karena itu, pihak Kementerian Luar Negeri RI melakukan pendataan terhadap WNI yang saat ini tercatat berada di luar negeri.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
"Kementerian Luar Negeri memberi dukungan penuh terhadap penyelenggaraan pemilu 2019 mendatang. Proses awal kami mengumpulkan data WNI di luar negeri dari database 129 perwakilan Indonesia di negara lain, satu Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, dan BNP2TKI," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, Lalu Muhammad Iqbal, saat menggelar jumpa pers di Kementerian Luar Negeri Jakarta Pusat, Kamis (8/3).
Saat ini, kata Iqbal, ada 3,2 juta WNI yang sedang berada di luar negeri. Jumlah tersebut kemudian menyusut setelah dilakukan penyatuan data dari beberapa sumber database.
"Dari data-data didapat sumber pendataan, ada 3,2 juta WNI di luar negeri saat ini. Kemudian setelah dilakukan cleansing (pembersihan), tersisa 2,2 juta WNI di luar negeri. Pengurangan jumlah signifikan tersebut disebabkan adanya data ganda yang didapat dari masing-masing perwakilan. Misalnya, ada WNI yang ambil S1 di Singapura, lalu S2 di Jerman, jadi datanya double" paparnya.
Dari data tersebutlah kemudian Kemenlu bisa memberikan Nomor Induk Kependudukan kepada para WNI agar bisa mengikuti pemilu di luar negeri.
"Para WNI di luar negeri nanti diberi NIK agar bisa ikut memberikan suara. Di dalam negeri juga kita kan pakai NIK. Prosesnya jadi seperti itu. Tanggal 17 April nanti sudah dibentuk panitia untuk menyukseskan penyelenggaraan pemilu," pungkas Iqbal.
Baca juga:
Jokowi menguji kawan koalisi, siapa 'baper', cemburu dan 'kegeeran'
PKB sebut dari dinamika politik poros partai Islam di 2019 sangat relevan
Lewat pesan singkat, tiga pimpinan stasiun televisi tolak panggilan Bawaslu
Fahri Hamzah yakin Jokowi kalah dari Prabowo di Pilpres 2019
Fadli Zon sebut Prabowo belum deklarasi capres karena waktu masih panjang