Pemuda Amerika dinyatakan tak bersalah setelah dieksekusi
Dia sudah dieksekusi 70 tahun lalu namun baru dinyatakan tak bersalah kemarin.
Kesalahan pengadilan terjadi kembali di Amerika Serikat. Seorang remaja akhirnya terbukti tidak melakukan kejahatan namun ironis, dia sudah dieksekusi tujuh dekade lalu.
Surat kabar Independent melaporkan, Jumat (19/12), pada 1944 George Stinney Jr dianggap bersalah membunuh dua bocah di bawah umur. Stinney dijatuhi hukuman mati. Namun pihak keluarga dan pegiat hak asasi meyakini keputusan ini salah. Akhirnya perjuangan mereka selama bertahun-tahun berhasil. Stinney akhirnya dinyatakan bebas dari tuduhan pembunuhan.
Meski terlambat keluarga Stinney tetap gembira menerima keputusan ini. Kasus Stinney menjadi salah satu peristiwa sentimen rasis cukup tersohor di Amerika. Saat menjalani sidang pemuda masih 14 tahun itu dihadapkan pada juri yang seluruhnya berkulit putih. Dia juga tidak ditemani pengacara membelanya.
Stinney juga menolak mengajukan banding lantaran mendapat tekanan. Hakim Carmen Mullins mengatakan sistem pengadilan saat itu memang sangat tidak adil bagi Stinney. Apalagi banyak saksi yang meringankan Stinney namun tetap saja dia mendapat hukuman berat. "Eksekusi bagi anak 14 tahun merupakan perbuatan kejam dan di luar nalar," ujar Carmen.