Penelitian: Orang Amerika Makin Jarang Pakai Kata "Tolong", Ternyata Ini Penyebabnya
Peneliti di UCLA menemukan hanya 7% dari mereka yang masih mengawali permintaan dengan frasa sopan tersebut.
Sebuah penelitian terbaru mengenai etiket di Amerika menunjukkan bahwa penggunaan kata "tolong" semakin menurun. Mengutip dari New York Post pada Jumat (31/5/2024), peneliti di UCLA menganalisis interaksi 1.000 individu dengan orang-orang terdekat dan rekan kerja mereka, dan menemukan bahwa hanya 7% yang masih menggunakan frasa sopan tersebut saat mengajukan permintaan.
Temuan yang dipublikasikan di Social Psychology Quarterly Juli lalu menunjukkan bahwa pria dan wanita menggunakan kata "tolong" hampir dalam jumlah yang sama, yaitu 6% untuk pria dan 7% untuk wanita. Namun, orang dewasa cenderung lebih sering menggunakan kata ini ketika meminta sesuatu dari pria. Studi tersebut juga mencatat bahwa anak-anak hanya mengucapkan kata "tolong" 10% dari waktu ketika meminta sesuatu.
-
Kenapa kosa kata Bahasa Inggris yang jarang digunakan perlu diketahui? Ada begitu banyak kosa kata Bahasa Inggris yang terkadang asing di telinga. Tidak jarang pula kita baru mengetahui kosa kata tersebut.
-
Apa yang sedang trending tentang kata-kata? Kata-kata meninggalkan seseorang memang sering menyakitkan, namun juga bisa menjadi pembelajaran berharga.
-
Kenapa orang lebih suka pakai kata tidak baku? Biasanya, masyarakat Indonesia memang tidak menggunakan kata baku dalam percakapan sehari-hari. Banyak dari mereka lebih memilih menggunakan kata-kata tidak baku karena dirasa mudah diingat.
-
Bagaimana pengaruh singkatan pada respon pesan? Dalam salah satu eksperimen, orang yang menerima pesan singkatan merespon dengan pesan yang lebih pendek dari biasanya, yang meningkatkan kemungkinan balasan yang semakin singkat.
-
Siapa yang membutuhkan kata-kata ini? Khususnya setelah melahirkan. Salah satu cara sederhananya adalah dengan memberikan kata-kata untuk Ibu yang baru melahirkan dengan penuh pesan menyentuh.
-
Kenapa kata-kata trend TikTok penting? Kata-kata trend TikTok bukan hanya bisa menjadi perhatian, tetapi juga menciptakan nuansa aesthetic sehingga membuat konten lebih menarik secara visual.
Sementara itu, orang dewasa menggunakan kata tersebut 8% saat berbicara dengan anak-anak, tetapi hanya 6% ketika berinteraksi dengan sesama orang dewasa. Andrew Chalfoun, salah satu penulis studi dan kandidat PhD di bidang sosiologi di UCLA, menyatakan kepada Yahoo News bahwa meskipun tidak banyak data lama yang bisa menunjukkan perubahan penggunaan kata ini dari waktu ke waktu, mereka menduga bahwa penurunan ini bukanlah hal yang baru.
Dalam sekitar setengah dari penelitian, para peneliti mencatat bahwa kata "tolong" sering digunakan untuk "mengatasi perlawanan atau keengganan" dalam memenuhi permintaan. Chalfoun menambahkan bahwa banyak penggunaan kata "tolong" tampak sebagai upaya untuk menekan agar pihak lain mematuhi permintaan.
Dikenal tidak lagi sebagai norma kesopanan
Chalfoun memberikan contoh situasi nyata yang diamati oleh timnya, di mana seorang anak perempuan meminta ibunya untuk membeli gaun baru dengan menyertakan kata "tolong" setelah ibunya awalnya menolak.
Ia menjelaskan bahwa orang sering memandang kata "tolong" sebagai ungkapan yang digunakan saat membuat permintaan yang seharusnya tidak diajukan, tetapi tetap dilakukan. "Ini menunjukkan bahwa ada masalah dalam meminta hal tersebut," ujarnya, sambil menambahkan bahwa kata tersebut tidak dianggap sebagai "simbol kesopanan" yang umum.
Sebaliknya, para penulis studi menemukan bahwa kata itu dipakai secara strategis untuk memperoleh apa yang diinginkan, hampir seperti syarat agar orang lain menyerah, karena menolak permintaan yang disampaikan dengan sopan dianggap "tidak sopan."
"Kami menyadari bahwa orang merasa kesulitan untuk menolak permintaan, karena itu dianggap tidak sopan," kata Vanessa Bohns, profesor psikologi sosial di Cornell University yang tidak terlibat dalam penelitian ini, kepada Yahoo News.
"Dengan menambahkan 'tolong' dalam permintaan, si pemohon pada dasarnya mengingatkan orang yang diminta tentang norma kesopanan. Ini seperti mengatakan kepada mereka untuk 'Ingat tata krama kamu.'" Lalu, apakah sia-sia mengajarkan anak-anak untuk menggunakan kesopanan yang kini dianggap kuno? Pertanyaannya cukup rumit, karena hal ini tidak selalu menghasilkan niat atau perilaku yang sopan.
Etiket dasar yang dianut oleh masyarakat Amerika
Seperti halnya negara lain, Amerika Serikat juga memiliki norma-norma etiket yang unik. Berikut adalah beberapa etiket dasar yang umum di kalangan masyarakat Amerika, seperti yang dirangkum dari *Cultural Atlas*:
- Orang Amerika sangat menghargai manajemen waktu dan ketepatan. Keterlambatan sering dianggap sebagai tindakan yang tidak sopan dan dapat diartikan sebagai kurangnya rasa hormat. Namun, dalam situasi tertentu, seperti saat menghadiri pesta besar atau pertemuan sosial, keterlambatan dapat dimaklumi.
- Memulai percakapan dengan orang yang tidak dikenal tanpa memperkenalkan diri adalah hal yang biasa bagi orang Amerika, contohnya saat antre atau duduk berdampingan di suatu acara.
- Hindari berbicara dengan suara keras di telepon di hadapan orang lain, terutama di tempat umum tertutup seperti kereta, restoran, museum, ruang tunggu, dan lift. Tindakan ini dianggap tidak sopan dan menunjukkan kurangnya perhatian terhadap orang lain.
- Menanyakan tentang berat badan atau usia seseorang, terutama wanita, dianggap tidak pantas. Begitu juga membahas masalah keuangan pribadi, seperti gaji atau kekayaan, dianggap sebagai pelanggaran privasi yang sangat kasar.
- Gaya berpakaian bervariasi tergantung pada status sosial, lokasi, jenis pekerjaan, dan iklim, serta berbeda antara situasi sosial, misalnya antara wawancara kerja dan pesta barbeque.
Etika dasar
Berikut adalah beberapa etika dasar yang dianut oleh orang Amerika saat makan, terutama dalam suasana bersama keluarga atau teman:
1. Sebaiknya tunggu hingga semua orang duduk dan mendapatkan makanan sebelum mulai makan. Tuan rumah biasanya memberi tanda kapan waktu yang tepat untuk mulai.
2. Dalam beberapa keluarga yang religius, sering kali mereka mengucapkan doa sebelum makan, yang dikenal dengan istilah 'grace'.
3. Di rumah, hidangan biasanya dioperkan agar semua orang bisa mengambil bagian makanan. Jika Anda tidak ingin salah satu hidangan, cukup operkan kembali tanpa mengambilnya.
4. Mintalah bantuan seseorang untuk mengoperkan hidangan kepada Anda, daripada menjangkau ke seberang meja.
5. Serbet sebaiknya diletakkan di pangkuan selama makan.
6. Orang Amerika umumnya menggunakan alat makan, kecuali saat menikmati makanan cepat saji tertentu. Dengan memahami etika ini, Anda dapat lebih menghargai momen makan bersama.