Pemukim Israel Beli Ratusan Senapan Kaliber Tinggi untuk Bantai Warga Palestina di Tepi Barat
Lebih dari 120.000 senjata telah didistribusikan kepada pemukim Israel yang dibeli dari dana dukungan para dewan di seluruh dunia.
Para pemukim Israel bersama Yossi Dagan, pemimpin Dewan Regional Samaria di Tepi Barat, Palestina membeli lebih dari 500 senapan untuk pemukim Israel menyerang Palestina, menurut laporan Masar News pada (5/11).
Dilansir dari laman The Cradle, Yossi Dagan membeli lusinan senapan runduk canggih ini setelah mengumpulkan Rp 4,2 miliar dari para pendukung dewan di seluruh dunia. Pembelian senjata ini menunjukkan perubahan dalam strategi dan menunjukkan kesiapan para pemukim Israel untuk menyerang Tepi Barat.
- Ini yang Tak Dimiliki Israel, Cuma Modal Batu Pemuda Palestina Bikin Tentara Zionis Bersenjata Lengkap Kabur Terbirit-birit
- Kekejaman Israel ke Warga Palestina di Luar Batas Kemanusiaan, Penjara Diubah Jadi Neraka Penuh Siksaan
- Jumlah Pemukim Yahudi Baru di Israel Berkurang 50 Persen, Mereka Takut Datang dan Menetap Sejak Agresi di Gaza
- Dahsyatnya Dana Tak Berseri Pro-Zionis Israel buat Dukung Calon Anggota Kongres AS, Pendukung Palestina Terancam
Awal bulan lalu, Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir mengumumkan lebih dari 120.000 senjata api telah didistribusikan di antara pemukim Zionis di Tepi Barat.
"Lebih dari 120.000 senjata didistribusikan kepada warga yang memenuhi syarat, sementara puluhan ribu lainnya menerima persetujuan bersyarat," kata Gvir di akun X-nya.
Seruan mencaplok tanah Palestina di Tepi Barat
Ia bahkan menuliskan, dirinya dan pemerintah Zionis bermaksud untuk terus mempersenjatai pemukim Israel.
Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich menyerukan negaranya mencaplok wilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza. Pada KTT Timur Tengah yang diadakan di Yerusalem, ia mengatakan, “Israel harus menyatakan dengan kepada bangsa Arab dan seluruh dunia bahwa negara Palestina tidak akan didirikan.”
Tak hanya itu, ia juga mendesak pembangunan pemukiman baru untuk warga Israel di dalam wilayah Palestina serta pengusiran terhadap warga Palestina yang menolak hidup di bawah kekuasaan Zionis.
Membawa warga sipil Israel untuk tinggal di tanah Palestina sangat penting untuk mempertahankan kendali Yahudi, kata Smotrich.
"Ketika tidak ada warga sipil, tidak ada tentara yang bertugas, maka tidak akan ada keamanan dan akan ada ancaman bagi negara Israel dan warganya dan kita tidak boleh membiarkan ini," kata dia.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti