Penasihat Netanyahu Sebut Serangan Bom di Rumah Sakit Gaza Dilakukan Israel, Tapi Kemudian Hapus Tweet
Serangan bom Israel ke rumah sakit itu menewaskan sedikitnya 500 orang, termasuk dokter, perawat, pasien wanita, anak-anak,.
Sejumlah akun lain seperti jurnalis Dan Cohen di X menanggapi unggahan Naftali itu.
Penasihat Netanyahu Sebut Serangan Bom di Rumah Sakit Gaza Dilakukan Israel, Tapi Kemudian Hapus Tweet
Sejumlah akun lain seperti jurnalis Dan Cohen di X menanggapi unggahan Naftali itu: “@HananyaNaftali dengan bangga membual bahwa Israel ada di balik peristiwa pengeboman Rumah Sakit al-Ahli di Gaza sebelum menghapus unggahannya, dan hanya dua menit kemudian dirinya berbohong bahwa Hamas yang melakukannya. Dia bekerja langsung di bawah Netanyahu.”
Naftali sebelumnya membagikan unggahan di akun X miliknya yang menuliskan: “BREAKING: Angkatan Udara Israel menyerang pangkalan militer Hamas di dalam sebuah rumah sakit di Gaza.”
Namun, dalam unggahan berikutnya, Naftali berusaha untuk mengalihkan kesalahan, dengan menuduh Hamas atas tragedi tersebut.
Serangan bom Israel ke rumah sakit itu menewaskan sedikitnya
500 orang, termasuk dokter, perawat, pasien wanita, anak-anak, dan orang tua serta para pengungsi Palestina.
Sumber: Anews
- Hamas Undang Elon Musk ke Gaza Saksikan Kehancuran Akibat Agresi Israel, Begini Tanggapannya
- 16 Tentara Israel Tewas, Netanyahu Akui Pasukannya Kalah Menyakitkan dari Hamas
- Netanyahu Akhirnya Minta Maaf di Media Sosial, Tapi Kemudian Pesannya Dihapus
- Tentara Israel Geram Lihat Anak Netanyahu Asyik Liburan di Pantai Amerika Saat Mereka Sibuk Mengebom Gaza
Pusat Anti Disinformasi Direktorat Komunikasi Pemerintah Turki pada Selasa malam dengan tegas membantah "klaim palsu" yang disampaikan Israel terkait serangan udara yang menargetkan Rumah Sakit Baptis Al-Ahli di Jalur Gaza.
"Klaim bahwa 'Bukan Israel, melainkan Hamas yang melakukan serangan' terhadap Rumah Sakit Baptis al-Ahli di wilayah al-Zaytoun di Gaza adalah salah," kata Pusat Anti Disinformasi di platform media sosial X.
“Ketika rekaman pengeboman terhadap rumah sakit diperiksa, tampak jelas bahwa amunisi yang menghancurkan daerah tersebut bukanlah jenis amunisi yang sebelumnya pernah digunakan oleh Hamas,” tegas pernyataan tersebut.
Pusat Anti Disinformasi tersebut juga merujuk pada pernyataan baru-baru ini yang menyatakan bahwa "tentara Israel yang meminta agar rumah sakit segera dievakuasi, dengan alasan bahwa rumah sakit tersebut digunakan sebagai tempat berlindung." Ini semakin memperkuat dugaan bahwa serangan udara mematikan tersebut dilakukan oleh pasukan Israel, dan mereka memang melakukan itu dengan sengaja.
Sumber: Anews