Peneliti waspadai sekitar seratus gunung berapi di bawah Antartika
Kelompok peneliti dari Universitas Edinburgh menyatakan salah gunung berapi itu mempunyai tinggi setara dengan Gunung Eiger di Swiss. Satu hal yang mereka khawatirkan adalah tingkat keaktifan gunung berapi itu. Jika terjadi erupsi, maka bakal membuat lapisan es di sebelah barat Antartika.
Sejumlah peneliti menyatakan telah menemukan gunung api tersembunyi di bawah Antartica. Tidak tanggung-tanggung, kabarnya jumlahnya hingga mencapai hampir seratus.
Dilansir dari laman The Guardian, Minggu (13/8), kelompok peneliti dari Universitas Edinburgh menyatakan salah gunung berapi itu mempunyai tinggi setara dengan Gunung Eiger di Swiss. Namun, posisi mereka berada di dalam permukaan dengan jarak sekitar dua kilometer.
Satu hal yang mereka khawatirkan adalah tingkat keaktifan gunung berapi itu. Jika terjadi erupsi, maka bakal membuat lapisan es di sebelah barat Antartika.
"Pertanyaan besarnya adalah seberapa aktif gunung api itu? Hal itu harus kita waspadai secepatnya. Apapun bisa menyebabkan mencairnya es, termasuk erupsi, yang bisa mempercepat mencairnya es ke laut," kata salah satu peneliti, Robert Bingham.
Dalam laporan penelitian mereka paparkan di jurnal Geological Society, lapisan di bawah benua Antartika diduga tempat gunung berapi juga terdapat lapisan batuan basal. Hal itu menunjukkan adanya kesamaan dengan wilayah gunung berapi lain di dunia.
Bingham bersama dengan anggota timnya, max Van Wyk de Vries, membandingkan data soal keberadaan gunung berapi dari penjelajahan terdahulu. Setelah dikumpulkan, mereka menemukan lagi 47 lokasi gunung berapi, ditambah dengan 91 yang sudah ditemukan sebelumnya. Tingginya masing-masing berkisar dari seratus meter hingga diperkirakan mencapai 3850 meter. Semuanya terpendam di balik lapisan es yang beberapa di antaranya mencapai ketebalan hingga empat kilometer. Posisinya tersebar di sepanjang garis benua Antartika sebelah barat.
Penemuan Bingham dan anggota timnya menjadi penting buat mengetahui aktivitas di bawah benua Antartika. Sebab jika terjadi erupsi, maka hal itu bisa membahayakan. Karena pemanasan global saja sudah membikin es di wilayah itu mencair perlahan.
Baca juga:
Fenomena langka, tanah lapang ini keluarkan uap panas mirip erupsi
4,5 juta penduduk Indonesia terancam gunung berapi aktif
PVMBG: 22 kawah di Dieng perlu diwaspadai
Kembali erupsi, begini menampakkan memukau abu panas Sinabung
Gunung Marapi berstatus waspada, terjadi 29 letusan dan gempa
-
Mengapa penelitian Gunung Padang dicabut? Kesalahan ini, yang tidak ditemukan selama peninjauan sejawat, adalah bahwa penanggalan radiokarbon diterapkan pada sampel tanah yang tidak terkait dengan artefak atau fitur apa pun yang dapat ditafsirkan secara akurat sebagai antropogenik atau "buatan manusia".
-
Apa yang menjadi klaim berani dari penelitian tentang Gunung Padang? Salah satu klaim berani lainnya adalah bahwa ada "rongga atau ruang tersembunyi" di situs tersebut dan tampaknya telah dikubur beberapa kali, "mungkin untuk menyembunyikan identitas aslinya untuk tujuan pelestarian."
-
Siapa yang bertugas memantau gunung berapi di Indonesia? Dilansir situs resmi Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) adalah lembaga yang bertugas memantau gunung berapi.
-
Apa itu Gunung Kelam? Gunung Kelam membentang dari arah barat ke timur dengan ketinggian 1.002 mdpl dan merupakan sebongkah batu raksasa atau monolit.
-
Di mana Gunung Marapi berada? Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) meletus sebanyak 186 sejak awal Desember 2023 hingga hari ini, Sabtu (24/2).
-
Apa itu Gunungan Ketupat? Salah satu bukti kekompakan warga Dusun Kepuhbener, Desa Kedungrejo, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk tampak dalam pelaksanaan tradisi Gunungan Ketupat.