Penelitian: Vaksin Sputnik Rusia Lebih Tangguh Lawan Omicron
Hasil penelitian itu menunjukkan Sputnik V hanya berkurang tiga hingga tujuh kali dalam aktivitas menetralkan virus Omicron dibandingkan dengan Pfizer-BioNTech, yang berkurang 41 kali, dan Moderna 49-84 kali.
Vaksin Sputnik V asal Rusia lebih tangguh dalam aktivitas menetralkan virus COVID-19 varian Omicron dibandingkan vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna, berdasarkan studi yang dilakukan oleh The Gamaleya Center bersama The Russian Direct Investment Fund (RDIF).
Hasil penelitian itu menunjukkan Sputnik V hanya berkurang tiga hingga tujuh kali dalam aktivitas menetralkan virus Omicron dibandingkan dengan Pfizer-BioNTech, yang berkurang 41 kali, dan Moderna 49-84 kali.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
-
Bagaimana vaksin polio memberikan kekebalan terhadap virus? Vaksin bekerja dengan memperkenalkan virus yang dilemahkan atau sudah mati ke dalam tubuh manusia. Dalam respons terhadap vaksinasi tersebut, tubuh akan menghasilkan antibodi untuk melawan virus polio.
-
Kapan vaksin HPV diberikan? Vaksin HPV idealnya diberikan kepada anak usia 9–14 tahun yang belum aktif secara seksual. Vaksin ini juga dapat diberikan kepada remaja dan orang dewasa usia 15–26 tahun yang belum pernah atau belum mendapatkan vaksin HPV secara lengkap.
-
Apa itu Vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah. Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
“Sejauh ini, Sputnik V menunjukkan hasil terbaik dalam menetralisasi virus Omicron jika dibandingkan dengan vaksin lain,” kata Presiden Direktur RDIF Kirill Dmitriev dalam konferensi pers yang disiarkan secara virtual dari Rusia, Jumat (17/11) malam, seperti dilansir laman Antara, Sabtu (19/12).
Penelitian itu menggunakan serum dengan periode lebih dari enam bulan setelah vaksinasi sebagai indikator perlindungan Sputnik V yang lebih lama dibandingkan dengan periode vaksin lain yang lebih singkat, yakni Pfizer-BioNTech 12-27 hari dan Moderna 28 hari.
Selain itu, Sputnik V memunculkan respons sel T yang kuat dan tahan lama, dan karena 80 persen epitop dalam lonjakan protein tidak terpengaruh oleh mutasi pada varian Omicron.
Karena itu, Sputnik V diharapkan memberikan perlindungan jangka panjang terhadap penyakit parah yang disebabkan Omicron.
Kekebalan sel T yang tahan lama dari Sputnik V berkontribusi pada kemanjuran 80 persen terhadap Delta pada bulan ke-6 hingga ke-8 dibandingkan dengan efikasi vaksin mRNA tertentu, yang kurang dari 29 persen yang setelah enam bulan.
Penelitian Swedia di jurnal The Lancet menunjukkan bahwa efikasi vaksin Pfizer dalam melawan varian Delta menurun 47 persen setelah empat bulan, 29 persen setelah enam bulan, dan 23 persen setelah tujuh bulan.
Sementara itu, penelitian baru-baru ini di Amerika Serikat terhadap penduduk kelompok usia 65 tahun juga menunjukkan penurunan dalam efektivitas vaksin mRNA dalam melawan varian Delta setelah bulan ke-4 dan kembali menurun 20 persen setelah bulan ke-5 dan ke-7.
“Hasil ini membawa kabar gembira untuk dunia bahwa Sputnik V dapat berkontribusi dalam melawan varian Omicron,” ujar Dmitriev.
Baca juga:
Sejumlah Rumah Sakit di Inggris Kekurangan Tenaga Kesehatan karena Lonjakan Covid-19
Omicron Berkembang Biak 70 Kali Lebih Cepat daripada Delta di Saluran Udara Manusia
Uni Eropa Izinkan Pil Covid-19 Pfizer untuk Penggunaan Darurat
Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Afrika Selatan dalam Menghadapi Omicron
Presiden Korsel Minta Maaf karena Gagal Tangani Covid-19
Sinovac dan CanSino Klaim Vaksin Ketiga Mereka Efektif Lawan Omicron
Pakar Penyakit Menular AS Sebut Tak Perlu Booster Khusus untuk Covid Varian Omicron
Begini Langkah Sejumlah Negara Hadapi Omicron