Penjara di Kamboja dilengkapi perpustakaan
Saat ini, Kamboja memiliki 26 penjara.
Pemerintah Kamboja berencana melengkapi seluruh penjara di negeri itu dengan perpustakaan. Rencana pembangunan itu akan dimulai tahun depan. Tujuan perpustakaan ini dibangun untuk memberikan pendidikan bagi para tahanan.
Perdana Menteri Kamboja Hun Sen mengatakan, 26 penjara di Kamboja akan memiliki perpustakaan. "Meski mereka tahanan, mereka juga berkesempatan untuk tetap belajar dan membaca," seperti dilansir situs asiacalling.kbrh68.com, Sabtu (13/10).
Untuk mewujudkan rencana ini, pemerintah bekerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat SIPAR. Direktur SIPAR Hok Sothik mengatakan, program ini sudah dimulai sejak 2010 melalui perpustakaan keliling. Sejak itulah ada permintaan dari penjara untuk membangun perpustakaan.
"Kami mulai bernegosiasi dengan Menteri Dalam Negeri untuk meluncurkan program ini. Selama setahun ini para tahanan suka membaca dan meminjam buku," ujar Sothik.
Pada saat itu empat penjara sudah memiliki perpustakaan. Masing-masing mempunyai koleksi 20 ribu buku dengan pelbagai jenis tema.
Salah seorang tahanan, Kong Chanta (45) mengatakan, perpustakaan itu sangat berguna. "Perpustakaan ini bagus untuk saya dan tahanan lain. Kami jadi bisa membaca banyak buku di penjara. Buku-buku membantu kami melupakan kesulitan karena sehari di penjara sama dengan sebulan rasanya," ujar Chanta.
Kelompok pembela hak asasi menyambut baik rencana pemerintah ini. Namun menurut mereka pemerintah juga seharusnya menyelesaikan masalah padatnya penjara yang ada selama ini.
"Dari tahun ke tahun jumlah tahanan semakin meningkat bahkan mencapai dua kali lipat. Jadi ruang bagi tahanan semakin sempit dan udara juga panas. Jika mereka tak bisa tidur, makan, dan beristirahat dengan nyaman maka ini juga pelanggaran hak asasi," kata Pong Chhiv Kek, President kelompok pembela hak asasi LICADO.
Lembaga pemeringkat kondisi penjara The International Centre for Prison study melaporkan Kamboja berada di peringkat 35 dari negara-negara yang padat penjaranya. LICADO mencatat tahun ini kepadatan di semua penjara Kamboja meningkat menjadi 180 persen dari kapasitas seharusnya.
Direktur Deputi Departemen Umum Penjara Ly Mov mengatakan pemerintah perlu waktu untuk mengatasi masalah itu. "Sebagian penjara yang dibuat masa kolonial Prancis hanya berkapasitas 200 orang. Kita masih butuh penjara yang lebih besar. Pemerintah perlu waktu untuk menambah jumlah penjara."