Penjelasan Paling Masuk Akal Tentang Benua Atlantis
Membedah kisah Benua Atlantis
Penjelasan Paling Masuk Akal Tentang Benua Atlantis
Kisah Atlantis, benua yang hilang itu konon berasal dari Mesir Kuno, yang kemudian menyebar melalui tradisi lisan kepada politisi Athena Solon dan akhirnya kepada Plato, yang menuliskannya sekitar tahun 360 SM.
Plato menggambarkan benua itu dibangun di atas serangkaian pulau dan dihuni oleh ras keturunan dewa yang memiliki semua yang mereka inginkan.
Selat Gibraltar
Plato menulis Atlantis berlokasi di Mediterania, dekat "Pilar Hercules". Tempat itu diduga berada di Selat Gibraltar. Namun muncul teori-teori lainnya terkait lokasi Atlantis ini seperti yang dipaparkan berikut:
Pulau Santorini, Yunani Menurut penjelajah Robert Ballard, kemungkinan paling menarik adalah Atlantis yang ditulis Plato itu terinspirasi oleh kehancuran Minoa, pulau yang berada di Yunani. Ada yang menyebut pulau ini hancur karena letusan gunung berapi sekitar 1600 SM. Minoa saat ini dikenal dengan nama Santorini.
-
Siapa yang menemukan Benua Atlantis? Plato dalam karya “Timaeus” yang ditulis pada abad keempat SM, menyajikan kisah tentang Solon dari Athena yang berbicara kepada seorang pendeta Mesir.
-
Dimana Benua Atlantis yang hilang ini berada? Menariknya, referensi alfabet Yunani ini dapat membantu kita mengungkap lokasi sebenarnya Atlantis.
-
Apa yang dimaksud dengan Kota Atlantis? Kota Atlantis adalah pulau legendaris yang pertama kali disebut oleh Plato dalam buku Timaeus dan Kritias.
-
Apa yang membuat Benua Atlantis hilang? Menurut pendeta itu, masyarakat Yunani mengalami keruntuhan sosial yang parah.
-
Mengapa Plato menulis tentang Benua Atlantis? Solon penasaran mengapa bangsanya sendiri, orang Yunani, tidak memiliki pengetahuan tentang Atlantis.
-
Di mana saja tempat yang diduga sebagai Atlantis? Donana National Park, Spanyol, Minoan, dan Santorini Indonesia ternyata juga jadi salah satu tempat yang diduga sebagai Kota Atlantis, lho
Spartel berada di Selat Gibraltar, antara Spanyol dan Maroko. Pulau ini musnah setelah bencana alam besar. Pada 2001, para peneliti dari Universitas Mediterania menemukan sebuah pulau tepat di tempat yang disinggung Plato. Para peneliti dari Institut Studi Kelautan Eropa menemukan, bukan hanya naiknya permukaan laut yang menenggelamkan Pulau Spartel, tetapi gempa bumi dan tsunami terjadi pada waktu yang hampir bersamaan.