Perempuan ilmuwan matematika Iran tutup usia karena kanker
Mendiang Prof. Maryam Mirzakhani mendapat penghargaan Fields Medal karena teorinya membantu pengembangan bidang geometri dan sistem dinamik.
Seorang perempuan warga Iran pakar matematika, Prof. Maryam Mirzakhani, wafat pada usia 40 tahun. Dia merupakan kaum hawa pertama menerima Fields Medal, merupakan penghargaan tertinggi setara Nobel pada bidang matematika.
Dilansir dari laman BBC, Minggu (16/7), Maryam dikabarkan mengidap kanker payudara yang sudah menyebar hingga tulangnya. Atas kepergiannya, sejumlah petinggi Iran turut berbela sungkawa.
Presiden Iran, Hassan Rouhani, menyatakan kepergian Prof. Mirzakhani merupakan kesedihan luar biasa. Sedangkan bagi Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif, peristiwa itu membikin seluruh rakyat Iran berkabung.
"Sebuah cahaya padam hari ini. Hal ini membuat saya sedih. Pergi terlampau cepat. Seorang jenius? Iya. Namun juga seorang anak, ibu, dan istri," tulis seorang ilmuwan Iran-Amerika Serikat, Firouz Naderi di akun media sosial Instagram.
Mirzakhani lahir pada 1977. Dia besar di era selepas Revolusi Iran. Saat remaja, dia menyabet dua medali emas dalam Olimpiade Matematika Dunia. Karir akademiknya semakin mengilap setelah meraih gelar PhD di Universitas Harvard pada 2004. Dia kemudian bekerja di Universitas Princeton dan menjadi profesor empat tahun kemudian di Universitas Stanford. Mirzakhani lantas menikah dengan ilmuwan asal Republik Ceko, Jan Vondrak, kemudian dikaruniai seorang anak. Dia lantas meraih Fields Medal tiga tahun lalu, sekaligus menjadi orang Iran pertama mendapat penghargaan itu.
Mendiang Mirzakhani mendapat penghargaan itu karena teorinya membantu pengembangan bidang geometri dan sistem dinamik.