Pertemuan Rahasia Trump dan Putin yang Kini Jadi Polemik di AS
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menghadapi berbagai pertanyaan baru yang membuatnya tak nyaman terkait hubungannya dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Dia menolak membeberkan laporan terkait percakapan pribadinya dengan Putin.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menghadapi berbagai pertanyaan baru yang membuatnya tak nyaman terkait hubungannya dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Dia menolak membeberkan laporan terkait percakapan pribadinya dengan Putin.
Anggota parlemen dari Republik membela Trump dalam hal ini dan menyebut Trump lebih keras dari pendahulunya, Barack Obama terkait kebijakan yang berkenaan dengan Rusia. Namun tetap mempertanyakan isi pertemuan tersebut.
-
Apa yang terjadi pada Bule Rusia tersebut? Bule tersebut, saat diamankan di Kantor Satpol PP Kota Denpasar, Bali, sempat membuka pakaian dan celananya hingga telanjang dan sempat memanjat pintu sel. "Mungkin dia depresi. Iya (Telanjang) saat baru di ruangan karena depresi ngamuk-ngamuk buka baju itu mungkin, di ruangan binaannya," kata Kepala Satpol PP Kota Denpasar, AA Ngurah Bawa Nendra saat dikonfirmasi, Kamis (31/8).
-
Bagaimana Bule Rusia tersebut diamankan? Bule tersebut, diketahui linglung di Lapangan Puputan, Badung, Kota Denpasar, pada Rabu (30/8) kemarin sekitar pukul 20:39 WITA.
-
Mengapa dunia khawatir dengan Rusia? Namun, perhatian dunia saat ini sepenuhnya tertuju pada Rusia seiring dengan invasinya ke Ukraina.
-
Apa yang dilakukan Kim Jong Un dan Vladimir Putin di foto yang beredar? Dalam foto yang beredar Keduanya melakukan group selfie bersama para pengunjung klub. Kim Jong Un tampak memegang dua gelas minuman.
-
Kapan Vladimir Putin berkunjung ke Korea Utara? Sebagai informasi, beberapa waktu yang lalu Presiden Rusia Vladimir Putin berkunjung ke Korea Utara (Korut). Saat tiba di Pyongyang pada Rabu (19/6/2024) Putin terlihat disambut dengan karpet merah dan pelukan hangat dari Kim Jong Un.
-
Kenapa Bule Rusia tersebut diamankan? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
"Saya ingin mengetahui sedikit lebih banyak tentang apa yang terjadi di sana," kata Senator Ted Cruz, dalam acara "Meet the Press" di NBC. "Saya ingin belajar lebih dari sekadar dugaan media," imbuhnya seperti dikutip dari Channel News Asia, Senin (14/1).
Namun, tambah Cruz, warga Amerika di luar Washington, tidak tertarik dengan isu tersebut.
The Post melaporkan, Trump pergi ke tempat dengan jarak yang tak biasa demi merahasiakan pembicaraan pribadinya dengan Putin. Termasuk juga menyembunyikan rincian pertemuan dari pejabat senior dan bahkan mengambil catatan penerjemahnya sendiri.
Laporan berikutnya diterbitkan The New York Times yang menulis bahwa FBI menjadi sangat waspada setelah Trump memecat Direktur FBI, James Comey pada Mei 2017, yang membuka investigasi kontra intelijen apakah ia bertindak atas nama Rusia.
Senator dari Republik, Lindsey Graham mengatakan tak mempercayai laporan The New York Times tersebut. Namun jika pertemuan rahasia itu terjadi, pihaknya perlu mengetahui.
"Jika itu benar terjadi, Kongres perlu mengetahui perihal itu," ujarnya kepada Fox News Sunday.
Pertanyaan 'Sangat Melecehkan'
Saat diwawancara Fox News pada Sabtu lalu, Trump ditanya, "Apakah Anda sekarang atau telah bekerja untuk Rusia?," Trump merespons dengan menyatakan bahwa pertanyaan tersebut sangat melecehkannya.
"Menurut saya itu adalah hal paling melecehkan yang pernah ditanyakan kepada saya," ujarnya.
"Saya tidak menyembunyikan apa pun, saya tidak peduli. Maksud saya, ini sangat konyol," imbuhnya kepada pembawa acara, Jeanine Pirro, tanpa menyangkal secara langsung laporan The Post.
Sekretaris Bidang Media Gedung Putih, Sarah Sanders melontarkan pernyataan menyebut berita The Post sangat tidak akurat dan tak perlu ditanggapi. Namun Demokrat tidak yakin, karena menurut Senator Dick Durbin, petinggi Demokrat, banyak pertanyaan yang muncul terkait hubungan Trump dengan Putin.
"Anda tahu, begitu banyak pertanyaan diajukan," ujarnya dalam acara "Meet The Press" yang ditayangkan NBC.
"Kenapa dia (Trump) begitu akrab dengan Vladimir Putin, yang merupakan mantan agen KGB, tidak pernah berteman dengan Amerika, menginvasi sekutu kita, mengancam kita di seluruh dunia, dan berupaya kuat merusak pemilihan umum kita, kenapa ini justru menjadi kawan akrab Presiden Trump? Saya tak habis pikir," jelasnya.
Politikus Demokrat yang mewakili Maryland, John Delaney, yang telah mengumumkan akan maju dalam Pilpres mendatang, menyebut sikap Trump terhadap Rusia sangat mencurigakan. "Kita belum pernah memiliki presiden yang mendukung Vladimir Putin dalam beberapa dekade," tambahnya.
Kepala Komite Badan Intelijen, Adam Schiff dalam akun Twitternya mencuitkan bahwa Demokrat tahun lalu telah berusaha mendapatkan catatan penerjemah atau kesaksian tentang pertemuan pribadi Trump dengan Putin di Helsinki, tetapi Partai Republik menolak permintaan tersebut.
"Akankah mereka bergabung dengan kita sekarang? Bukankah kita harus mencari tahu apakah presiden kita benar-benar mengutamakan Amerika?" tanya Schiff.
Dalam wawancara dengan Fox News, Trump menyampaikan dirinya tak peduli jika detail pertemuannya dengan Putin pada Juli 2018 dibuka ke publik.
(mdk/noe)