PM Irak Tetapkan Hari Berkabung Nasional Atas Kematian Qassim Sulaimani
Perdana Menteri (PM) Irak, Adil Abdul Mahdi mendeklariskan pada Sabtu hari berkabung nasional selama tiga hari atas kematian Panglima Garda Revolusi Iran, Jenderal Qassim Sulaimani dan pemimpin militer Irak, Abu Mahdi Al Mohandis.
Perdana Menteri (PM) Irak, Adil Abdul Mahdi mendeklariskan pada Sabtu hari berkabung nasional selama tiga hari atas kematian Panglima Garda Revolusi Iran, Jenderal Qassim Sulaimani dan pemimpin militer Irak, Abu Mahdi Al Mohandis, serta korban tewas lainnya dalam serangan udara Amerika Serikat (AS) di Baghdad.
"Perdana Menteri dan Panglima Adil Abdul Mahdi memerintahkan deklarasi berkabung nasional untuk jiwa-jiwa yang gugur sebagai martir selama tiga hari sejak Sabtu," terang kantor PM Irak dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Alarabiya, Minggu (5/1).
-
Siapa Syekh Ibrahim Asmoroqondi? Pria bernama asli Syekh Ibrahim as-Samarqandi ini disebut Makdum Ibrahim Asmoro atau Maulana Ibrahim Asmoro dalam Babad Tanah Jawi.
-
Kapan Masjid Quwwatul Islam diresmikan? Pada Selasa (10/10), Gubernur DIY Sri Sultan HB X meresmikan berdirinya Masjid Quwwatul Islam di Jalan Mataram No. 1, Suryatmajan, Danurejan, Kota Yogyakarta.
-
Bagaimana Chatib Sulaiman meninggal? Pada 15 Januari 1949, keberadaan mereka akhirnya diketahui oleh pihak Belanda. Mereka yang sedang melaksanakan shalat Subuh itu diberondong timah panas oleh tentara Belanda. Chatib bersama pimpinan perjuangan langsung tewas di tempat.
-
Kapan Syekh Ibrahim Asmoroqondi datang ke Jawa? Syekh Ibrahim Asmoroqondi diperkirakan lahir di Samarkand, Asia Tengah, pada abad ke-14.
-
Kapan Masjid Jami Assuruur diresmikan? Masjid ini masih mempertahankan bentuk bangunannya sejak diresmikan pada 1874.
-
Kapan Lukman Hakim meninggal? Lukman Hakim meninggal di Bonn pada 20 Agustus 1966.
Qassim Sulaimani bersama Al Mohandis tewas dalam serangan pesawat tanpa awak (drone) di Bandara Internasional Baghdad pada Jumat (3/1) pagi. Pentagon mengatakan Presiden AS Donald Trump memerintahkan pembunuhan Sulaimani.
"Jenderal Sulaimani sedang merencanakan serangan terhadap diplomat dan tentara Amerika di Irak dan seluruh kawasan Timur tengah," kata pernyataan Pentagon dalam pernyataan.
"Jenderal Sulaimani dan Pasukan Al Quds bertanggung jawab atas kematian ratusan orang Amerika dan tentara koalisi dan melukai ribuan lainnya. Serangan ini bertujuan mencegah rencana serangan Iran di masa depan. AS akan terus mengambil tindakan untuk melindungi warga dan kepentingan kami di mana pun di seluruh dunia."
Militer Irak mengatakan tiga roket ditembakkan ke bandara.
Tewasnya Sulaimani menjadi pukulan telak bagi Iran dan akan memicu eskalasi di kawasan dan bahkan secara global. Bahkan Iran menyatakan akan membalas serangan tersebut.
Serangan ini terjadi setelah Menteri Pertahanan AS Mark T Esper mengatakan Amerika akan melancarkan serangan pencegahan kepada pasukan milisi Irak dukungan Iran jika ada tanda-tanda mereka akan menyerang pangkalan militer dan tentara AS di kawasan.
(mdk/pan)