Polisi Malaysia cari dua perempuan WNI untuk saksi kasus pembunuhan Kim Jong-nam
Polisi mengidentifikasi dua perempuan tersebut sebagai Raisa Rinda Salma (24) dan Dessy Meyrisinta (33). Alamat terakhir mereka yang diketahui aparat adalah Flamingo Hotel di Ampang, kota kecil di pinggiran Kuala Lumpur.
Kepolisian Diraja Malaysia mencari dua perempuan asal Indonesia. Mereka diminta bersaksi dalam persidangan kasus pembunuhan Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un di Pengadilan Shah Alam.
Polisi mengidentifikasi dua perempuan tersebut sebagai Raisa Rinda Salma (24) dan Dessy Meyrisinta (33). Alamat terakhir mereka yang diketahui aparat adalah Flamingo Hotel di Ampang, kota kecil di pinggiran Kuala Lumpur.
-
Kapan Kim Ji Won mulai berakting? Kim Ji Won memulai debutnya di dunia akting pada tahun 2010.
-
Dari mana WNI yang akan dipulangkan berasal? Sebab, tiga WNI selamat yang akan dipulangkan ke Indonesia ini rencananya diberangkatkan dari Kairo, Mesir.
-
Di mana Kim Jong-un melakukan inspeksi? Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke pabrik senjata Korea Utara. Demikian menurut sejumlah foto yang dirilis kantor berita KCNA Sabtu lalu. Dalam keterangannya KCNA mengatakan Kim sedang mengunjungi kompleks pabrik artileri kaliber besar dan memberikan arahan kepada para pekerja di pabrik itu.
-
Kapan Mahfud MD meminta WNI di Malaysia untuk menggunakan hak pilihnya? Oleh sebab itu, dia meminta agar seluruh warga negara Indonesia yang berada di Kuala Lumpur untuk memilih pada 14 Febuari 2024 mendatang.
-
Kapan WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Kenapa NISN penting? Nomor tersebut menjadi pembeda antara satu siswa dengan siswa lainnya di seluruh sekolah Indonesia maupun Sekolah Indonesia di Luar Negeri.
Seperti dikutip dari CNN, Sabtu (1/9), karena kedua perempuan tersebut tak bisa dikontak dan tak lagi berada dalam hotel tersebut, polisi Malaysia minta bantuan publik untuk mendapatkan informasi terkait keberadaan mereka.
Saat diwawancara CNN, Kepala Departemen Penyelidikan Kriminal Negara Bagian Selangor, Fadzil Ahmat tak menyebut apakah kedua perempuan tersebut terkait dengan dua terdakwa dalam kasus pembunuhan Kim Jong-nam, Siti Aisyah asal Indonesia dan Doan Thi Huong dari Vietnam.
Juga tak dijelaskan kesaksian apa yang ingin didapat dari kedua perempuan Indonesia tersebut.
Sementara, seperti dikutip dari Star Online, Fadzil Ahmat meminta siapapun yang mengetahui atau memiliki informasi terkait keduanya untuk menghubungi staf penyelidikan, ASP Wan Azirul Nizam dari Kepolisian Distrik Sepang di nomor telepon 017-655 6575, atau menghubungi kantor kepolisian terdekat.
Kim Jong Nam ©2018 Merdeka.com
Siti Aisyah dan Doan Thi Huong didakwa membunuh Kim Jong-nam pada Februari 2018, dengan cara mengusap wajah korban dengan racun syaraf VX di bandara Malaysia.
Pengacara kedua perempuan itu bersikukuh, klien mereka dijebak komplotan dari Korea Utara, empat di antaranya dituduh terkait dengan pembunuhan Kim Jong-nam. Namun, mereka kabur sebelum sempat ditangkap.
Dalam putusan sela, hakim memutuskan agar persidangan kasus pembunuhan Kim Jong-nam tersebut dilanjutkan. Pihak terdakwa diminta mengajukan pembelaannya.
Reporter: Elin Yunita Kristanti
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Keganjilan persidangan Siti Aisyah, kasus pembunuhan kakak tiri Kim Jong Un
Bukti dianggap cukup, hakim Malaysia putuskan sidang Siti Aisyah dilanjutkan
Jelang vonis kasus pembunuhan Kim Jong-nam, Siti Aisyah berpeluang bebas
Pengacara yakin Siti Aisyah bisa bebas dari tuduhan pembunuhan Kim Jong-nam
Pengacara banyak temukan kejanggalan dalam bukti dakwaan Siti Aisyah
Yakin Korut dalang dibalik pembunuhan Kim Jong-nam, AS beri sanksi ekonomi baru