Produser Harvey Weinstein dipecat karena lecehkan aktris Hollywood
Kebijakan itu diputuskan oleh empat anggota dewan direksi, berdasarkan laporan dari sejumlah korban merupakan aktris Hollywood atas kelakuan buruk Harvey. Namun, sejumlah aktris Hollywood justru bungkam ketika diminta buka suara.
Produser papan atas Amerika Serikat, Harvey Weinstein (65), didepak dari perusahaan film dirintisnya, The Weinstein Company, karena diduga berbuat cabul. Kebijakan itu diputuskan oleh empat anggota dewan direksi, berdasarkan laporan dari sejumlah korban merupakan aktris Hollywood atas kelakuan buruk Harvey.
Dilansir dari laman The Telegraph, Senin (9/10), dewan direksi menyampaikan kabar itu akhir pekan lalu. Artikel membeberkan perangai Harvey merupakan produser peraih penghargaan Oscar itu pertama kali terbit di surat kabar New York Times pada Kamis pekan lalu.
"Berbekal informasi tentang perbuatan buruk dilakukan Harvey Weinstein yang terus bergulir beberapa hari terakhir, direksi The Weinstein Company yakni Robert Weinstein, Lance Maerov, Richard Koenigsberg, dan Tarak Ben Ammar, memutuskan dan sudah menyampaikan kalau Harvey sudah diberhentikan dari The Weinstein Company mulai saat ini," demikian bunyi pernyataan dari The Weinstein Company.
Meski demikian, Harvey memang sudah tidak jarang masuk kantor sejak laporan tentang perbuatan cabulnya terhadap aktris, pembawa acara, dan sejumlah karyawannya merebak di media massa. Korban-korbannya antara lain aktris Rose McGowan dan Ashley Judd, serta pembawa acara televisi Lauren Sivan. Hingga berita ini diturunkan, Harvey ataupun pihak-pihak yang mewakili belum memberikan pernyataan apapun soal pemecatan itu.
Harvey dikenal sebagai produser bertangan dingin sejak mendirikan perusahaan The Weinstein Company, dikenal kerap membuat film-film independen yang meledak di layar lebar. Antara lain Pulp Fiction dan Shakespeare in Love, yang membuatnya berhasil menyabet piala Oscar sebagai produser terbaik.
Kendati demikian, ternyata di balik seluruh prestasi itu tersimpan perangai buruk Harvey. Laporan New York Times merujuk pada penuturan Judd dan sejumlah bekas pegawai Harvey di The Weinstein Company dan perusahaan dia sebelumnya, Miramax.
Aktris Rose McGowan sempat mengadukan Harvey karena dianggap melecehkan dia pada 1997. Namun, perkara itu seperti hilang ditelan bumi. Setelah laporan soal ulah Harvey kembali diulas oleh New York Times, Rose berharap ada secercah keadilan buat dia. Namun sayang, justru yang terjadi sebaliknya. Sejumlah aktor dan aktris Hollywood sudah mengetahui perangai Harvey justru tiarap. Sampai-sampai Rose meluapkan kekecewaannya atas sikap sejawatnya melalui akun Twitter-nya, mendesak supaya mereka angkat bicara terkait perbuatan Harvey.
"Wahai perempuan-perempuan Hollywood, mana suara kalian? Kalian diam atau tuli?," cuit Rose.
Harvey sudah memberikan jawaban soal tudingan itu melalui surat pernyataan yang panjang. Dia cuma menyatakan kemungkinan selama ini perilakunya menyakiti banyak orang dan minta maaf supaya diberi kesempatan memperbaiki diri lagi.