Ratusan Kasus Penyakit Misterius Merebak di Uganda, Berikut Gejala dan Cara Pengobatannya
Di Distrik Bundibugyo, Uganda, terdapat ratusan kasus Dinga-dinga yang teridentifikasi.
Di Distrik Bundibugyo, Uganda, terdapat suatu penyakit yang belum teridentifikasi dengan jelas, yang dikenal dengan nama Dinga-dinga. Istilah ini berasal dari bahasa lokal yang berarti "gemetar seperti menari".
Penyakit Dinga-dinga ini terutama menyerang wanita dewasa dan remaja perempuan, menyebabkan getaran hebat pada tubuh sehingga bagi sebagian individu, berjalan menjadi sangat sulit.
- WHO Ungkap Gejala Penyakit Misterius di Kongo yang Menewaskan Ratusan Orang
- WHO Terjunkan Tim Ahli Selidiki Penyakit Misterius di Kongo, Bakal Jadi Pandemi?
- Penyakit Misterius di Kongo, Hampir 400 Korban dengan 79 Kematian Mayoritas Anak-Anak
- Kisah Penderita Jantung Koroner Hidup Segar Bugar tanpa Obat, Kini Jadi Petani Anggur di Desa
Berikut adalah informasi terkini mengenai gejala, langkah pencegahan, dan metode pengobatan untuk penyakit misterius Dinga-dinga, seperti yang dilaporkan Times of India pada Sabtu (21/12):
Penyakit ini ditandai dengan gerakan tubuh yang tidak terkontrol, yang mirip dengan gerakan menari. Seringkali, pasien mengalami demam tinggi serta kelelahan yang ekstrem. Beberapa individu juga merasakan sensasi lumpuh, sehingga melakukan aktivitas dasar seperti berjalan menjadi sangat sulit.
Hingga saat ini, tercatat sekitar 300 kasus Dinga-dinga di Bundibugyo. Tidak ada laporan mengenai kematian, dan sebagian besar pasien dapat sembuh dalam waktu seminggu jika mendapatkan pengobatan yang sesuai.
Penyelidikan Tim Medis
Tim medis saat ini tengah melakukan penyelidikan terkait penyakit ini. Sampel dari pasien yang terinfeksi telah dikirimkan ke Kementerian Kesehatan Uganda untuk dilakukan analisis lebih lanjut. Di sisi lain, penggunaan antibiotik dalam pengobatan pasien menunjukkan hasil yang cukup menjanjikan.
"Sebagian besar pasien pulih dalam waktu seminggu setelah mendapatkan perawatan medis. Saya mendorong warga untuk mencari pengobatan di fasilitas kesehatan distrik daripada mengandalkan obat herbal yang belum terbukti," kata pejabat kesehatan distrik, Kiyita Christopher, kepada media setempat,
Kampanye kesehatan masyarakat di wilayah tersebut sedang digalakkan untuk meningkatkan kesadaran mengenai penyakit ini. Edukasi kepada warga tentang pentingnya mengenali gejala sejak dini dan segera mencari perawatan yang tepat juga menjadi fokus utama.
Penyebab Dinga-dinga
Penyebab yang tepat dari fenomena Dinga-dinga masih belum terungkap karena penyelidikan saat ini masih berlangsung. Terdapat beberapa spekulasi yang menyatakan bahwa penyakit ini mungkin disebabkan oleh infeksi virus atau faktor lingkungan lainnya, tetapi hingga saat ini, belum ada kepastian yang dapat dijadikan jawaban.
Menarik untuk dicatat, kondisi ini memiliki kesamaan dengan "Penyakit Menari" atau "Dancing Plague" yang melanda pada tahun 1518 di Strasbourg, Prancis.
Pada saat itu, banyak orang yang tiba-tiba menari tanpa henti selama berhari-hari tanpa alasan yang jelas, menunjukkan adanya fenomena aneh yang serupa.