Rekayasa foto di Everest, dua polisi ini dilarang mendaki 10 tahun
Foto pasangan tersebut terlihat sangat dipaksakan dan spanduk yang mereka bawa berasal dari pendaki lain.
Kasus dua pendaki palsu Gunung Everest yang mencuat pada Juni kemarin berlanjut. Dinesh dan Tarakeshwari Rathod, diketahui adalah anggota polisi India.
Foto mereka mejeng di gunung tertinggi di dunia dituding palsu oleh sejumlah pendaki betulan. Penyelidikan pun dilakukan.
"Investigasi kami membenarkan bahwa puncak yang mereka klaim adalah palsu. Kami menjatuhi hukuman 10 tahun terhadap mereka berupa larangan mendaki gunung di Nepal," kata Kepala Departemen Pariwisata Sudarshan Dhakal, seperti dikutip dari laman ABC.net, Selasa (30/8).
Foto pasangan tersebut terlihat sangat dipaksakan dan spanduk yang mereka bawa berasal dari pendaki lain.
"Meski sudah berusaha meminta klarifikasi dari mereka, kedua orang itu tidak mau bekerja sama dengan kami selama proses investigasi. Dua sherpa (pemandu pendaki Gunung Everest) juga diketahui melarikan diri," lanjut Dhakal.
Dhakal menegaskan larangan mendaki ini adalah sebagai peringatan kepada pendaki lain yang hendak berbuat curang agar mengikuti etika berlaku.
Banyak dari mereka memanfaatkan sertifikat palsu saat mengaku berhasil menaklukkan gunung setinggi 8,848 meter ini. Mereka kemudian menjadi penulis, pembicara motivator demi mendulang uang.
Dalam catatan musim semi tahun ini, diketahui 456 pendaki termasuk 250 orang asing di berhasil mencapai puncak Everest.