Ribuan Sapi Serbu Kantor Pemerintah di Gujarat India
Sebelumnya, lebih dari 5.800 ternak telah mati dan hampir 170.000 ternak diperkirakan telah terkena penyakit di Gujarat.
Ribuan sapi dengan sengaja dilepas dari kandangnya oleh badan-badan amal di Gujarat yang mengelola tempat penampungan hewan ternak.
Pelepasan ribuan sapi adalah bentuk protes terhadap pemerintah India Barat karena gagal memberikan bantuan yang dijanjikan.
-
Mengapa konten video Jakarta di masa depan menjadi viral? Karena kreativitasnya, postingan @fahmizan kemudian menjadi viral dan di repost oleh banyak akun di berbagai sosial media.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
Bantuan awalnya akan digunakan untuk pemeliharaan kandang sapi, terutama untuk memelihara sapi dari wabah penyakit kulit penyebab kematian ternak. Gujarat sendiri adalah salah satu negara bagian India yang terkena wabah itu.
Sebelumnya, lebih dari 5.800 ternak telah mati dan hampir 170.000 ternak diperkirakan telah terkena penyakit itu di Gujarat.
Bagi penduduk Gujarat dan umat Hindu di India, melindungi sapi adalah hal yang harus dilakukan sebab sapi adalah hewan suci. Bahkan pada 2017, pemerintah Gujarat mengeluarkan UU hukuman seumur hidup bagi orang yang menyembelih sapi.
Hingga kini terdapat 18 negara bagian di India, termasuk Gujarat, yang melarang penyembelihan sapi.
Sebab itu, sapi dibiarkan berkeliaran di jalan-jalan yang menyebabkan kemacetan hingga memasuki rumah-rumah warga.
Untuk mengatasi itu, pemerintah Gujarat mengalokasikan dana sebesar USD 61 juta atau Rp 931,4 miliar yang digunakan untuk pemeliharaan kandang-kandang sapi. Namun hingga kini, tempat-tempat perlindungan sapi belum mendapat dana bantuan itu. Mereka pun merasa tertipu oleh pemerintah.
“Negara bagian yang diperintah Partai Bharatiya Janata seperti Uttar Pradesh, Haryana, Madhya Pradesh, Uttarakhand memberikan dukungan. Bahkan Rajasthan yang diperintah Kongres menawarkan 50 rupee (Rp 9.331) untuk satu ekor sapi. Jadi mengapa Gujarat gagal mendukung sapi?” jelas Vipul Mali, pengelola tempat penampungan sapi untuk ternak yang sakit bernama Gau Seva Sangh, seperti dilansir BBC, Selasa (27/9).
Unjuk rasa itu diikuti oleh badan-badan amal pemilik hampir 1.750 kandang sapi yang menampung lebih dari 450.000 sapi.
Akhirnya sapi dibiarkan lepas dari kandang dan membuat gangguan di jalanan, pengadilan daerah hingga kantor-kantor pemerintah. Bahkan sapi-sapi itu membuang urin dan kotoran mereka di kantor-kantor itu.
Karena mengganggu ketenangan masyarakat, polisi akhirnya menangkap 70 pengunjuk rasa di distrik Banaskantha, Patan dan Kutch.
Menteri Peternakan Gujarat mengaku mereka terhambat memberi dana karena kesulitan administratif. Pemerintah Gujarat berjanji untuk menemukan solusi dalam satu atau dua hari.
Pengunjuk rasa pun mengancam jika pemerintah Gujarat gagal untuk memenuhi tuntutan, mereka akan memboikot pemilihan negara bagian itu.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)