Salut, petani ini 16 tahun belajar hukum demi tuntut pabrik kimia
Petani ini 16 tahun belajar hukum buat tuntut pabrik kimia. Dia menuntut perusahaan yang membuat tanah di desanya tercemar dan tidak bisa ditanami lagi. Dia hanya sekolah sampai kelas tiga sekolah dasar. Dia belajar hukum dari buku-buku yang dia baca di toko buku karena tidak mampu membeli.
Seorang petani di Desa Yushutun, Provinsi Heilongjiang, China, menghabiskan waktu 16 tahun buat belajar hukum secara otodidak agar dia bisa menuntut perusahaan kimia yang diduga membuat tanahnya tercemar.
Wang Enlin, nama petani yang hanya bersekolah selama tiga tahun itu memenangkan kasus hukum melawan perusahaan milik negara Qihua Group yang beraset Rp 3,8 triliun.
Koran the Daily Mail melaporkan, Selasa (18/2), meski perusahaan itu mengajukan banding atas putusan pengadilan, Wang mengatakan dia akan tetap mencari keadilan bagi dirinya dan para tetangganya yang tidak bisa lagi bercocok tanam karena tanah mereka tercemar.
Menurut situs People's Daily Online, Wang yang kini berusia 60-an tahun, tidak pernah melupakan kejadian pada 2001 ketika tanahnya dibanjiri limbah beracun dari perusahaan Qihua Group.
Waktu itu adalah malam Tahun Baru Imlek dan Wang sedang bermain kartu dengan tetangganya. Tiba-tiba mereka menyadari rumah tempat mereka bermain kartu dibanjiri limbah dari pabrik Qihua.
-
Apa yang ditemukan di China selatan? Sebuah fosil buaya yang telah punah ditemukan dengan kondisi terpenggal di China selatan.
-
Apa yang dimaksud dengan peribahasa China bijak? Peribahasa China Bijak 1. "Jangan takut tumbuh perlahan, takutlah hanya berdiri diam." 2. "Ada dua jenis manusia sempurna: mereka yang sudah mati, dan mereka yang belum lahir." 3. "Makin banyak kamu berkeringat dalam latihan, makin sedikit kamu berdarah dalam pertempuran." 4. "Kau mendapatkan apa yang kau bayar." 7. "Pilih pekerjaan yang kamu sukai dan kamu tidak akan pernah harus bekerja sehari pun dalam hidupmu." 8. "Jangan pernah menilai seseorang dari penampilannya." 9. "Perjalanan seribu mil dimulai dengan langkah pertama." 10. "Kesempatan mengetuk pintu hanya sekali."
-
Kapan Piramida Agung China diperkirakan dibangun? Menurut beberapa arkeolog China, piramida ini mungkin dibangun pada masa Dinasti Hsia, yakni sekitar 2205 hingga 1767 SM.
-
Apa yang ditemukan di gurun pasir China yang membuat para ahli bingung? Para ahli telah mempersempit asal usul mumi misterius yang ditemukan di gurun pasir Tiongkok, dan hasilnya cukup mengejutkan.
-
Apa maksud dari tulisan aksara Cina di nisan makam? Aksara Cina pada nisan itu bertuliskan “Na mo a mi to fu” yang maksudnya berisi pujian kepada Buddha Mahayana dengan maksud menenangkan arwah-arwah yang masih tertinggal di perbukitan itu.
-
Kenapa ada makam orang Cina di Karimunjawa? Pada sebuah tegalan di Dusun Karimunjawa, terdapat peninggalan kuburan Cina. Masyarakat tidak mengenal lagi tokoh-tokoh yang dimakamkan di sana.
perusahaan qihua membuang limbah kimia ke desa wang ©People's Daily Online
Limbah itu juga membanjiri lahan pertanian di desanya. Menurut laporan dokumen pemerintah di tahun itu, tanah yang tercemar itu tidak bisa lagi dipakai untuk bercocok tanam untuk jangka waktu lama.
Sejak 2001 hingga 2016, perusahaan Qihua masih membuang limbah ke desa yang warganya bergantung pada lahan pertanian itu. Laporan menyebutkan pabrik Qihua membuang 15 ribu hingga 20 ribu ton limbah kimia saban tahun.
Pada 2001 Wang menyampaikan surat keberatan kepada Biro Pertanahan di Qiqihar soal perusahaan Qihua.
Dia mengatakan para pejabat setempat meminta dirinya membuktikan bahwa tanah itu sudah tercemar.
"Saya tahu berada di pihak yang benar, tapi saya tidak tahu aturan hukum yang mana yang telah mereka langgar dan apakah ada bukti atau tidak," ujar Wang kepada wartawan.
Akhirnya Wang memutuskan dia akan belajar hukum sendiri alias secara otodidak dan akhirnya dia mengajukan tuntutan hukum 16 tahun kemudian.
Pria yang hanya bersekolah sampai kelas tiga sekolah dasar itu mulai membaca banyak buku hukum dengan bantuan kamus.
Karena tidak punya uang buat membeli buku, Wang rela menghabiskan waktu di toko buku untuk membaca dan menyalin informasi penting dengan tulisan tangan. Sebagai imbalan dia memberi sekantong jagung kepada penjaga toko buku.
Wang juga kemudian menggunakan ilmu yang dipelajarinya untuk membantu tetangganya mengumpulkan bukti.
Pada 2007, sebuah lembaga bantuan hukum yang biasa menangani kasus pencemaran tanah, mulai memberikan pendampingan kepada Wang dan tetangganya. Mereka juga sepakat membantu para penduduk desa mengajukan tuntutan ke pengadilan.
Namun karena masalah yang tidak jelas, pengadilan baru memproses kasus Wang pada 2015, delapan tahun dari petisi yang mereka buat.
Berkat serangkaian bukti yang dikumpulkan selama 16 tahun, Wang dan tetangganya akhirnya memenangkan kasus ini. Namun pihak Qihua Gorup mengajukan banding.
"Kami tetap akan menang. Jikalau kalah pun kami akan melanjutkan perjuangan," ujar Wang yakin.