Sampah Plastik Mengandung Limbah Beracun yang Tiba di Batam Berasal dari Australia
ABC Indonesia yang dikutip Kamis (4/7) menyebut, dari 65 kontainer yang ditahan Bea Cukai setempat di Pelabuhan Batu Ampar, satu kontainer berasal dari Melbourne, kota yang setiap tahun mendapat predikat kota paling layak huni di dunia.
Laporan media Australia, The Age dan Sydney Morning Herald, menyatakan sampah plastik impor yang mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) di Batam bulan lalu, ada di antaranya yang berasal dari Kota Melbourne, Australia.
ABC Indonesia yang dikutip Kamis (4/7) menyebut, dari 65 kontainer yang ditahan Bea Cukai setempat di Pelabuhan Batu Ampar, satu kontainer berasal dari Melbourne, kota yang setiap tahun mendapat predikat kota paling layak huni di dunia.
-
Apa saja produk yang dibuat dari sampah plastik oleh warga Bandung? Beberapa produk yang dihasilkan rupanya memiliki nilai ekonomi yang tinggi, seperti jam dinding hingga mainan wayang plastik. Sisi kreativitas ditampilkan sejumlah warga di Kota Bandung, Jawa Barat. Mereka mencoba menjawab permasalahan sampah plastik dengan menyulapnya menjadi kerajinan cantik dan unik.
-
Dimana sampah plastik ditemukan mengapung? Sampah plastik mengapung di Sungai Ciliwung, Kanal Banjir Barat, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
-
Mengapa warga Bandung mengolah sampah plastik menjadi kerajinan? Upaya warga sendiri merupakan langkah preventif untuk mengurangi sampah plastik yang sulit terurai dan berpotensi menumpuk hingga ribuan tahun.
-
Kenapa pencemaran lingkungan oleh sampah plastik menjadi masalah serius bagi Indonesia? Selain dampak buruknya yang mampu mencemari lingkungan, permasalahan ini pun tentunya dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya karena dinilai sangat tidak higienis. Bukan hanya itu saja, tumpukan sampah ini juga mampu menciptakan ledakan gas metana yang berbahaya bagi keselamatan manusia.
-
Bagaimana cara pemerintah menangani sampah plastik? Pemerintah pusat maupun daerah melakukan berbagai upaya untuk dapat mengurangi dampak negatif sampah plastik.
-
Apa yang diciptakan oleh mahasiswa UGM untuk mengatasi sampah plastik di Yogyakarta? Dalam pemberdayaan itu, mereka menciptakan inovasi berupa produk meja dan kursi yang terbuat dari sampah plastik. Inovasi itu disebut merupakan salah satu solusi atas menumpuknya sampah plastik di Yogyakarta.
Susila Brata dari Bea Cukai setempat dalam laporan itu menyebutkan asal kontainer sampah plastik ini selain Australia juga dari Prancis, Jerman, Hong Kong, dan Amerika Serikat.
Dia menjelaskan bahwa ini untuk pertama kalinya pihaknya mengecek kontainer-kontainer yang diklaim sebagai sampah plastik oleh beberapa perusahaan lokal yang bertindak sebagai importir dengan dalih dijadikan bahan baku plastik.
Kontainer-kontainer sebelumnya selalu lolos, kata Susila, namun atas informasi intelijen pihaknya kini mengambil tindakan.
"Kementerian Lingkungan Hidup telah melakukan pengujian dan kontainer dari Australia positif mengandung B3," katanya.
Sampah-sampah dari Melbourne menurut laporan media tersebut terdiri atas jenis-jenis sampah daur ulang yang lazim ditemukan di tempat sampah rumah tangga di kota ini.
Misalnya, kemasan plastik sabun cuci pakaian Omo dan Dynamo, kemasan mentega Western Star, Greek Yoghurt dan Streets Blue Ribbon, kemasan sabun cuci piring Morning Fresh, produk-produk bahan bangunan serta kemasan oli mobil.
Susila menjelaskan kontainer dari Melbourne jelas terlihat mengandung sampah lainnya sehingga pihaknya pun langsung mengadakan pengujian lab.
Secara terpisah pada Selasa 2 Juli 2019, Menko Maritim Luhut Panjaitan menyatakan pemerintah Indonesia akan meningkatkan inspeksi terhadap kontainer-kontainer sampah daur ulang yang masuk ke negara ini.
"Kita banyak ditipu. Kasus di Jawa Timur misalnya. Katanya kertas ternyata ada plastik," katanya seperti dikutip media lokal.
Media lingkungan Mongabay.co.id pertengahan Juni lalu melaporkan bahwa selain kontainer sampah yang masuk di Jatim, kontainer yang masuk ke Batam juga akan dikembalikan ke negara asalnya.
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya Rosa Vivien Ratnawati dalam laporan itu menyatakan pengembalian kontainer di Batam dan di Surabaya itu melanggar UU.
Dirjen Rosa Vivien menjelaskan, impor limbah plastik seharusnya merupakan bahan yang sudah dicacah dan siap dipakai.
Pihak perusahaan yang menerima di Indonesia, katanya, diwajibkan memiliki industri pengolahan, dengan porsi material daur ulang maksimal 50 persen dari impor.
Saat ini tercatat sekitar 50 perusahaan yang melakukan daur ulang plastik di Batam, namun media setempat menyebutkan tidak semua material plastik itu bisa didaur ulang.
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Aktivis Lingkungan Angkut 40 Ton Sampah Plastik dari Samudera Pasifik
Fenomena Bisnis Sampah Impor di Malang
Gerakan Diet Sampah Plastik, Karyawan Jasindo Gunakan Tumbler
Kurangi Penggunaan Plastik, Bupati Waykanan Bagi-bagi Botol Minum ke ASN
Menko Luhut: Bukan Indonesia Saja yang Pulangkan 5 Kontainer Sampah ke AS
Mitsubishi Fuso Indonesia Kampanye Peduli Sampah Plastik di Arena CFD Jakarta