Saudi bakal tetapkan 18 tahun sebagai umur minimal buat menikah
Nantinya seorang gadis di bawah usia minimal tidak akan diizinkan untuk menikah tanpa keputusan pengadilan.
Pemerintah Arab Saudi akan menetapkan undang-undang mengatur urusan pribadi, termasuk hubungan keluarga yang bisa menentukan hak-hak perempuan serta anak-anak. Undang-undang itu juga akan mencakup sebuah pasal yang menetapkan usia minimal perkawinan yang disetujui yakni 18 tahun.
Menurut sumber-sumber hukum, nantinya di bawah undang-undang baru itu, seorang gadis di bawah usia minimal tidak akan diizinkan untuk menikah tanpa keputusan pengadilan, bahkan jika wali laki-laki dari gadis itu telah memberikan persetujuannya, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Senin (16/12).
-
Kapan patung unta di Arab Saudi ditemukan? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
-
Di mana patung unta di Arab Saudi ditemukan? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
-
Siapa yang menemukan gua prasejarah di Arab Saudi? Pusat Penelitian Australia untuk Evolusi Manusia (ARCHE) Universitas Griffith, bekerja sama dengan mitra internasional, membuat terobosan baru dari eksplorasi pengaturan bawah tanah, termasuk gua tabung dan lava, yang sebagian besar isinya merupakan reservoir (wadah menyimpan cairan) arkeologi yang belum dimanfaatkan di Arab.
-
Siapa kapten Timnas Arab Saudi? Kapten Tim Nasional Arab Saudi adalah Salem Al-Dawsari, sementara Asnawi Mangkualam menjabat sebagai kapten Timnas Indonesia.
-
Kapan Saipul Jamil berangkat ke Arab Saudi? Saipul berangkat bersama kelompok terbang awal dari Indonesia. Ia sudah berada di Arab Saudi sejak beberapa hari yang lalu.
-
Siapa kapten dari tim nasional Arab Saudi? Sebagai kapten dan pemain kunci tim, winger kiri ini mencuri perhatian di Piala Dunia 2022 dengan mencetak gol dan membantu Arab Saudi mengalahkan Argentina 2-1 di fase grup.
Mereka juga mengatakan dewan syura akan segera membahas undang-undang itu sebelum dikirim ke dewan menteri untuk persetujuan akhir.
Undang-undang itu akan didasarkan pada aturan yang diadopsi Dewan Kerjasama untuk Negara-Negara Arab Teluk (GCC) Menteri Kehakiman pada 1998.
Sumber mengatakan undang-undang itu akan diterbitkan dalam beberapa pekan mendatang, termasuk bab perkawinan, perceraian antara suami dan istri, kematangan pria dan wanita, dan masalah warisan.
Undang-undang baru itu bertujuan untuk mencapai keseimbangan antara pria dan wanita dalam semua aspek kehidupan.
Sumber itu juga mengatakan peraturan tersebut akan membatalkan hak perwalian bagi laki-laki atas perempuan kecuali dalam pernikahan, sebab dalam syariat Islam telah memberikan mereka hak ini.
Mereka mengatakan para istri nantinya bisa meminta untuk memasukkan ketentuan dalam kontrak pernikahan yang menunjukkan hak mereka untuk bercerai jika suami mereka menikahi wanita lain, dan memiliki hak untuk tinggal di rumah jika perceraian di antara mereka belum mencapai titik akhir.
Menurut sumber itu, undang-undang baru ini menjelaskan hubungan antara pasangan yang sudah menikah harus berdasarkan kemitraan, bukan qiwamah (supremasi laki-laki atas perempuan) seperti yang dulu.
(mdk/fas)