Sebut Negara Menyerah pada Terorisme, Menteri Pertahanan Israel Mundur dari Jabatan
Menteri Pertahanan Israel Avigdor Liberman mengumumkan pengunduran diri setelah pemerintah menyetujui gencatan senjata dengan Hamas di Jalur Gaza.
Menteri Pertahanan Israel Avigdor Liberman mengumumkan pengunduran diri setelah pemerintah menyetujui gencatan senjata dengan Hamas di Jalur Gaza. Menurutnya, keputusan gencatan senjata itu berarti pemerintah telah menyerah kepada terorisme.
"Gencatan senjata yang dicapai dengan Hamas tidak bisa diartikan dengan apapun kecuali bahwa pemerintah telah mengalah terhadap terorisme," kata Liberman, dikutip dari laman Jerusalem Post, Kamis (15/11).
-
Apa yang dilakukan Israel terkait perang dengan Hamas? Menteri Keamanan Nasional Israel, Itmar Ben-Gvir mengatakan, pemerintah Israel akan membagikan 4.000 pucuk senapan serbu.
-
Bagaimana militer Israel menghancurkan terowongan Hamas? Sebagian dari terowongan itu sudah dibom dan yang lainnya dibanjiri dengan air laut.
-
Apa tujuan perang Israel terhadap Hamas? Dilansir Middle East Eye, Kamis (20/6), Perdana Menteri Benjamin Netanyahu selama ini kerap mengatakan tujuan perang adalah untuk melenyapkan Hamas.
-
Bagaimana militer Israel ingin melemahkan Hamas? Yang bisa dilakukan adalah mengembangkan sesuatu yang lain untuk menggantikannya. Sesuatu yang akan membuat penduduk menyadari ada orang lain yang mendistribusikan makanan, ada orang lain yang mengurus layanan publik. Untuk benar-benar melemahkan Hamas, inilah caranya," kata Hagari.
-
Dimana lokasi terowongan Hamas yang ditemukan Israel? Tentara penjajah Israel menemukan sistem terowongan Hamas bertingkat yang rumit di sepanjang perbatasan Mesir di Jalur Gaza selatan.
-
Apa itu Hamas? Hamas adalah singkatan dari Harakat al-Muqawama al-Islamiya (Gerakan Perlawanan Islam), yang merupakan kelompok militan terbesar dan paling cakap di wilayah Palestina dan salah satu dari dua partai politik besar di wilayah tersebut.
"Hal ini tentu akan sangat membahayakan keamanan kami dalam jangka panjang. Para teroris itu seharusnya tidak merasa bebas membuat ulah di perbatasan atau menghasut Israel," tambahnya.
Tidak hanya mengundurkan diri, Liberman juga mendesak agar pemerintah bertindak cepat dan melakukan pemilihan dini.
Ketika ditanya mengapa dia tidak mengundurkan diri setelah gencatan senjata sebelumnya dicapai dengan Hamas, Liberman memiliki alasan tersendiri.
"Anda tidak bisa selalu mendapatkan yang Anda inginkan. Selama saya bisa mempengaruhi dari dalam. saya masih bisa tinggal. Tetapi ada titik di mana saya tidak bisa lagi memenuhi peran saya di kabinet," jelasnya.
Pengumuman pengunduran diri Liberman dibuat 24 jam setelah kabinet menyetujui gencatan senjata dengan Hamas yang ditengahi oleh Mesir. Menurut pernyataan Kantor Perdana Menteri Israel, para menteri kabinet telah dengan suara bulat menyetujui keputusan tersebut.
Namun ada empat menteri yang menentang keputusan gencatan senjata anatara lain, Liberman dari Partai Yisrael Beytenu, Menteri Urusan Jerusalem Ze'ev Elkin dari Partai Likud, Menteri Pendidikan Naftali Bennett dari Partai Bayit Yehudi dan Menteri Kehakiman Ayelet Shaked dari partai yang sama.
Baca juga:
Arab Saudi Tolak Visa Haji dan Umrah Jutaan Warga Palestina
Israel Gempur Stasiun TV Hamas di Jalur Gaza
3 Turis Israel Hilang Kontak di Yordania
Israel dituding sebagai dalang di balik sederet peristiwa besar
Di KTT ASEAN, Jokowi akan temui Australia bahas pemindahan Kedubes Israel
Danau Galilea di Israel dilanda krisis polusi dan tercemar limbah