Menteri Israel Tegaskan Masa Depan Israel Mencakup Wilayah 7 Negara Arab Ini
Smotrich merupakan Ketua Partai Zionisme Agama, yang ikut membentuk pemerintahan Benjamin Netanyahu saat ini.
Menteri Keuangan Israel yang memiliki pandangan kanan jauh, Bezalel Smotrich, mendapat kritik tajam setelah menyerukan perluasan perbatasan Israel hingga ke Damaskus, Suriah. Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam sebuah film dokumenter baru-baru ini.
Dalam wawancara untuk film dokumenter berjudul "In Israel: Ministers of Chaos" yang diproduksi oleh saluran layanan publik Eropa, Arte, Smotrich mengklaim bahwa Israel akan memperluas wilayahnya "sedikit demi sedikit" hingga mencakup seluruh wilayah Palestina serta negara-negara seperti Yordania, Lebanon, Mesir, Suriah, Irak, dan Arab Saudi.
-
Apa yang dikatakan Menteri Israel soal warga sipil di Gaza? Menurut Eliyahu, di Gaza tidak ada warga sipil yang tidak bersalah.
-
Apa permintaan Arab ke Israel? 'Kami mengatakan ke Israel jangan lakukan ini, kami bilang ke mereka jangan percaya Hamas, Hamas adalah Ikhwanul Muslimin, Israel harus mengalahkan Hamas. Kami tidak akan menyampaikan ini secara publik, tapi kami mendukung kekalahan Hamas,' kata Raja Yordania, Abdullah II, seperti diungkap Woodward dalam bukunya.
-
Kapan serangan Mesir dan Suriah ke Israel? Tanggal 6 Oktober 1973, pasukan Mesir menyerang posisi Israel di SInai.
-
Bagaimana Mesir dan Suriah menyerang Israel? Mesir akan menyerbu melalui SInai, sementara Suriah akan menyerang Israel melalui Dataran Tinggi Golan.
-
Apa yang dilakukan Israel? Pemerintah Indonesia mengutuk keputusan Parlemen Israel (Knesset) yang melarang operasi UNRWA di wilayah Israel.
-
Apa perintah yang dikeluarkan Israel? Israel juga memerintahkan satu-satunya rumah sakit yang masih berdisi di Gaza, RS Eropa Gaza di Khan Younis, untuk dikosongkan.
"Telah tertulis bahwa masa depan Yerusalem akan meluas hingga ke Damaskus," ujar Smotrich, merujuk pada ideologi 'Israel Raya' yang mengusulkan perluasan negara di kawasan Timur Tengah, seperti dilaporkan oleh Middle East Eye pada Senin (14/10/2024).
Kementerian Luar Negeri Yordania mengecam pernyataan provokatif ini, menekankan bahwa ideologi tersebut berbahaya dan bersifat rasis. Sebelumnya, Smotrich juga mengungkapkan pandangan serupa dalam sebuah upacara peringatan untuk seorang aktivis Partai Likud di Paris.
Pernyataan kontroversial
Saat berbicara di podium yang dihiasi peta Israel yang mencakup Yordania, ia menyatakan bahwa "tidak ada yang namanya" orang Palestina. Kementerian Luar Negeri Prancis kemudian menyatakan bahwa perwakilan pemerintah di Paris tidak berniat bertemu dengan Smotrich selama kunjungannya ke sana.
Selain menjabat sebagai Menteri Keuangan, Smotrich juga memiliki kekuasaan yang besar atas wilayah Tepi Barat yang diduduki. Pada bulan Agustus, ia menyatakan dukungannya untuk menghentikan bantuan ke Jalur Gaza, dengan mengatakan, "Tidak seorang pun akan membiarkan kami menyebabkan dua juta warga sipil mati kelaparan meskipun hal itu mungkin dibenarkan dan bermoral sampai para sandera kami dikembalikan."
Di akhir Februari, Smotrich juga mengeluarkan pernyataan kontroversial lainnya, menyatakan bahwa Israel harus "memusnahkan" Desa Huwwara di Palestina setelah desa tersebut menjadi target kekerasan oleh para pemukim Yahudi.