Greater Israel, Ambisi Zionis Ubah Peta Timur Tengah, Caplok Negara-Negara Arab
Greater Israel atau Israel Raya adalah istilah yang memiliki makna sejarah dan politik, yang sering kali dikaitkan dengan Rencana Zionis untuk Timur Tengah.
Greater Israel, Ambisi Zionis Ubah Peta Timur Tengah, Caplok Negara-Negara Arab
Greater Israel atau Israel Raya adalah istilah yang memiliki makna sejarah dan politik, yang sering kali dikaitkan dengan Rencana Zionis untuk Timur Tengah.
Agresi dan penjajahan Israel di Palestina sudah berlangsung lebih dari satu abad dan masih belum berakhir. Banyak organisasi internasional, sejarawan, dan pengamat hubungan internasional sekarang menangkap kesan dari rencana Israel yang lebih besar tentang Israel Raya. Israel diduga berupaya memenuhi Rencana Zionisnya untuk Timur Tengah dan perlahan-lahan mencaplok wilayah tersebut untuk mewujudkan ambisinya.
Sumber: jagranjosh.com
Dengan perdebatan yang melibatkan sejarawan dan ahli hubungan internasional, berikut adalah poin-poin kunci yang perlu dipahami:
Apakah yang dimaksud Israel Raya?
- Israel Raya adalah sebuah ungkapan dengan makna biblika dan politis yang berkembang seiring waktu. Gagasan ini disebut Rencana Zionis untuk Timur Tengah.
- Konsep "Israel Raya", menurut bapak pendiri Zionisme, Theodore Herzl, mencakup negara Yahudi yang terbentang dari Sungai Mesir hingga Sungai Eufrat. Wilayah ini mencakup Palestina, Lebanon Selatan hingga Sidon dan Sungai Litani, Dataran Tinggi Golan Suriah, Dataran Hauran dan Deraa, serta Jalur Kereta Hejaz dari Deraa ke Amman, Yordania, serta Teluk Aqaba. Hal ini menyiratkan Israel Raya adalah masuknya Palestina ke Israel.
- Banyak sejarawan dan pengamat hubungan internasional menyatakan inilah alasan Israel secara perlahan dan strategis merampas lebih banyak tanah dari negara tetangganya, khususnya Palestina.
- Sementara banyak Zionis lain yang juga mengatakan bahwa Israel Raya mencakup wilayah Sungai Nil di Barat hingga Eufrat di Timur, yang terdiri dari Palestina, Lebanon, Suriah Barat, dan Turki Selatan.
- Namun, penting juga diingat bahwa rancangan Israel Raya mungkin tidak sepenuhnya menjadi Proyek Zionis untuk Timur Tengah. Banyak ahli dan akademisi baru-baru ini menyatakan ini adalah bagian integral dari kebijakan luar negeri AS yang bertujuan untuk memperluas hegemoni AS ke Timur Tengah serta memecah belah dan membagi Timur Tengah.
- Kebijakan yang diterapkan AS di wilayah ini sejalan dengan Rencana Yinon. Rencana ini adalah strategi Israel untuk memastikan superioritas regional. Ini adalah kelanjutan dari tipu daya sebelumnya yang digunakan oleh Inggris di Timur Tengah.
- Menurut Rencana Yinon, Israel perlu merancang ulang lingkungannya secara geopolitik melalui pembagian negara-negara Arab di sekitarnya sehingga menjadi negara-negara yang lebih kecil dan lemah.
Pandangan PBB tentang Israel Raya
Sesuai laporan PBB tahun 2017, 'Israel saat ini melanjutkan rencana untuk mencaplok sebagian besar wilayah Palestina sambil menjaga penduduk Palestina dalam kondisi kekurangan dan isolasi yang parah'.
Peta Israel Raya.
Foto: jagranjosh.com
Penjajahan dan agresi Israel di Palestina ditentang di sebagian besar masyarakat di seluruh dunia, terutama di negara mayoritas Muslim. Banyak negara Muslim menganggap negara Yahudi Israel dan ideologi Zionis sebagai upaya untuk menjajah tanah mereka. Mereka juga mengetahui kepentingan negara-negara Barat seperti AS, Inggris, Prancis, dan sekutu lainnya dan memandang ini sebagai penemuan terbaru para penjajah di jantung negara-negara Arab.
Pengsusiran orang-orang Palestina dari tanah mereka juga membuat negara-negara Muslim marah. Kelompok Islam berpendapat, Israel tidak hanya diciptakan untuk menduduki tanah mereka di wilayah Arab tetapi juga membentuk Israel Raya sebagai impian yang lebih luas.
Campur Tangan AS
AS sebagai pendukung setia Israel, adalah negara pertama yang menerima keberadaannya. AS memanfaatkan perdagangan minyak sebagai pertukaran senjata dan teknologi dengan Israel. Ini juga berguna dalam mempertahankan hegemoninya di Timur Tengah.
Pemerintahan Presiden Donald Trump secara terbuka mendukung pemukiman ilegal Israel pada tahun 2017. Hal ini juga termasuk penolakannya terhadap Resolusi Dewan Keamanan PBB 2334 yang berkaitan dengan pemukiman ilegal Israel di wilayah pendudukan di Tepi Barat. Pemerintahan Trump juga mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan dan seluruh Tepi Barat yang sepenuhnya dicaplok Israel.
Sementara di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden, dukungan terhadap rencana Israel untuk mencaplok lembah Sungai Yordania serta pemukiman ilegal di wilayah Tepi Barat.