Sedang Jalan-Jalan Santai Liburan di Pantai, Mantan Polisi Temukan Peti Mati Romawi dari Abad ke-2 Masehi
Sedang Jalan-Jalan Santai Liburan di Pantai, Mantan Polisi Temukan Peti Mati Romawi dari Abad ke-2
Peti mati itu kini tengah diperiksa oleh para ahli.
-
Apa yang terjadi di jalan Pantura Pati? Polisi masih menyelidiki penyebab kecelakaan antara Bus Surya Bali dengan dua truk tronton di Jalan Pantura Pati, Jawa Tengah, di Kecamatan Batangan, Jawa Tengah. Peristiwa ini menyebabkan enam orang tewas.
-
Kapan Pantai Menganti ramai dikunjungi? Pantai ini terutama ramai saat akhir pekan, sebab menjadi destinasi wisata keluarga yang diminati.
-
Kapan Pantai Lampuuk ramai dikunjungi? Pantai Lampuuk selalu menjadi destinasi para wisatawan untuk menghabiskan akhir pekan bersama rekan dan keluarga. Tak dipungkiri jika kawasan ini selalu ramai oleh pengunjung terutama saat hari libur tiba.
-
Siapa yang terpaksa ditandu karena jalan rusak di Polewali Mandar? Untuk mendapatkan pertolongan medis, Jalarudin yang menderita sakit pada dada usai terjatuh ini harus ditandu selama lima jam dengan salah satu rutenya adalah melintasi sungai dengan menggunakan rakit.
-
Di mana jalan bertiang zaman Romawi kuno ditemukan? Sebuah jalan bertiang zaman Romawi kuno sepanjang 800 meter, ditemukan dalam penggalian arkeologi. Jalan itu ditemukan di sekitar Menara Hıdırlık pada sebuah resor terkenal di bagian selatan Turki.
-
Kapan Pantai Rancabuaya ramai dikunjungi? Di masa libur akhir tahun seperti ini, Pantai Rancabuaya jadi spot yang berpotensi ramai dikunjungi lantaran dekat dengan Kota Bandung.
Sedang Jalan-Jalan Santai Liburan di Pantai, Mantan Polisi Temukan Peti Mati Romawi dari Abad ke-2 Masehi
Sebuah peti mati kuno atau sarkofagus dari zaman Romawi ditemukan secara tidak sengaja di pantai dekat resor Saints Constantine dan Helena, salah satu tujuan wisata paling populer di Bulgaria.
Seorang mantan polisi yang sedang berlibur di daerah itu melihat peti mati tersebut dan melaporkannya ke Departemen Regional Kelima-Varna. Artefak yang tidak dijaga itu terletak di dekat kompleks yang baru dibangun tetapi masih belum beroperasi.
Penemuan itu dilaporkan ke pihak berwenang setempat, yang kemudian ditanggapi dengan cepat oleh Museum Arkeologi Varna dan kantor regional Direktorat Perlindungan Warisan Budaya Kementerian Kebudayaan, yang kini sedang memeriksanya.
Dilansri Arkeonews, Sts. Constantine dan Helena merupakan resor Laut Hitam pertama yang diakui secara resmi dan terletak 8 km di utara kota Varna di tengah kawasan dengan keindahan alam luar biasa.
- 6 Jam Jalan Kaki Lewati Sungai, Potret Beratnya Evakuasi Korban Longsor Tambang Emas Solok
- Jalan-Jalan dengan Anjingnya, Bocah 12 Tahun Temukan Gelang Emas Romawi Berusia 1900 Tahun
- Perjalanan Pengemis yang Kerap Marah-Marah Terhenti di Bogor, Diciduk Satpol PP dan Dikirim ke RS Jiwa
- Menyusuri Sungai Sarang Buaya, Polisi Cek TPS Rawan Pemilih Ganda
Varna kuno menjadi pemukiman Thracian dan kemudian menjadi koloni Yunani Kuno, lalu menjadi bagian dari Kekaisaran Romawi pada 15 M.
Pemandian Romawi atau thermae di Varna dibangun pada akhir abad ke-2 dan digunakan hingga akhir abad ke-3.
Menurut Televisi Nasional Bulgaria, setelah pemeriksaan awal oleh patroli polisi, arkeolog, Museum Arkeologi Varna, dan perwakilan lokal dari Direktorat Perlindungan Warisan Budaya Kementerian Kebudayaan, ditetapkan kemungkinan besar sarkofagus tersebut berasal dari era Romawi, khususnya abad kedua atau ketiga Masehi.
Berukuran sekitar 90 x 235 x 75 cm, sarkofagus tersebut dihiasi dengan dekorasi relief yang rumit. Dekorasi itu meliputi karangan bunga, daun, anggur, kepala hewan, mawar, labris (kapak bermata dua), dan ornamen bergaya lainnya, yang menjadi ciri khas seni pemakaman Romawi.
Menurut media Bulgaria "24 Hours," sarkofagus tersebut mungkin dimaksudkan untuk digunakan sebagai meja, karena ditemukan dengan tutup marmer modern yang memiliki tiga relung.
Para ahli menduga peti mati dipotong agar pas dengan bagian atasnya, dan telah dicat dengan cat fasad, yang sekarang sedang dibersihkan, kata Milen Marinov, seorang tukang reparasi di museum sejarah di Varna.
Marinov mengatakan tentang pemeriksaan yang sedang berlangsung: “Kami ingin melihat apa yang ada di bawahnya, apakah ada warna asli yang tersisa, teknik apa yang digunakan untuk membuatnya – semua informasi yang akan memberi tahu kami apakah sarkofagus itu asli. Kami baru saja memulai, kami tidak dapat mengatakan apa pun dengan pasti.”
Penyelidikan ini bertujuan untuk menentukan apakah sarkofagus itu adalah peninggalan Romawi yang asli, asli yang dimodifikasi, atau ciptaan kontemporer yang dimaksudkan untuk menyerupai barang antik.
Marinov menekankan kesulitan dalam melakukan evaluasi tersebut, dengan menunjukkan ada banyak cara untuk membuat objek menua secara artifisial sehingga tampak lebih tua dari usianya. Analisis menyeluruh ini sangat penting dalam memverifikasi keaslian dan nilai historis sarkofagus.
Dengan bantuan staf Departemen Regional untuk Keselamatan Kebakaran dan Perlindungan Sipil serta peralatan berat, artefak tersebut diangkut ke Museum Arkeologi di Varna untuk disimpan, tempat pemeriksaan ahli akan dilakukan.