Sedang Salat Subuh, 100 Warga Gaza Tewas Dihantam Serangan Udara Israel
Serangan udara Israel ini terjadi hanya beberapa jam setelah AS mengumumkan akan menggelontorkan dana USD 3,5 miliar kepada Israel.
Sedikitnya 100 warga Palestina di Gaza tewas pagi kemarin ketika serangan udara Israel menghantam sebuah sekolah di Al Daraj, sebelah timur Kota Gaza. Puluhan warga juga terluka dalam serangan itu.
Sekolah itu menjadi tempat pengungsian warga Gaza yang terusir dari rumah mereka selama perang Israel di Gaza.
- Serangan Israel Makin Dahsyat, Gaza Utara Terisolasi dan Bantuan Tak Bisa Masuk
- Kejinya Israel Serang Tenda Pengungsi Hingga Warga Gaza Banyak yang Terbakar Hidup-Hidup
- Serangan Udara Israel Tewaskan 17 Warga Palestina di Gaza, Termasuk 4 Anak-Anak dan Satu Bayi Kepalanya Terpenggal
- Utang Israel Membengkak Jadi Rp694 Triliun Usai Serang Gaza
Jet tempur Israel menyasar sekolah itu ketika warga tengah melaksanakan salat subuh berjamaah, kata kantor berita Wafa, seperti dikutip Middle East Monitor, Sabtu (10/8).
Sejumlah saksi mengatakan mereka mendengar suara jeritan perempuan dan anak-anak setelah terjadi pengeboman itu tapi mereka tak bisa menjangkau lokasi.
Serangan ini terjadi hanya beberapa jam setelah Amerika Serikat mengumumkan bersiap meggelontorkan dana sebesar USD 3,5 miliar ke Israel untuk pengiriman senjata dan peralatan militer AS dari USD 14.1 miliar yang disetujui Kongres April lalu.
Menurut otoritas kesehatan hampir 40.000 warga Palestina tewas, terbanyak perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 91.000 lainnya terluka sejak Israel mulai membombardir Gaza 7 Oktober lalu.
Selama lebih dari 10 bulan sejak itu hampir seluruh bangunan, rumah, sekolah, dan rumah sakit di Gaza hancur. Israel juga menerapkan blokade bantuan kemanusian, termasuk makanan, air, dan obat-obatan.
Mahkamah Kriminal Internasional menyatakan Israel melakukan genosida di Gaza.