Selain Charlie Hebdo, ini empat sosok diburu Al Qaidah
Satu target sudah tewas, masih ada empat yang belum dihabisi.
Kelompok ekstremis Al Qaidah merilis daftar orang-orang paling dicari oleh mereka. Daftar itu sudah dipublikasikan melalui majalah Inspire, majalah yang dijadikan jaringan Al Qaidah untuk menyebarkan pesan jihad dua tahun lalu.
Tidak salah jika kelompok ini gregetan dengan mereka yang tidak henti-hentinya menyudutkan Islam bahkan semakin hari semakin gencar. Al Qaidah menginginkan orang-orang ini dalam keadaan hidup atau mati.
Daftarnya semakin berkurang lantaran salah satu target yakni redaktur tabloid satir Prancis Charlie Hebdo Stephane Charbonnier telah tewas akibat terjangan peluru menyeruak di kantornya kemarin. Siapa lagi incaran ekstremis ini lainnya?
-
Kenapa Belanda berusaha menghalangi pengiriman beras ke India? Belanda tidak tinggal diam. Mereka melakukan berbagai upaya menghalangi pengiriman beras ke India karena tidak ingin Pemerintah India mengakui kedaulatan Republik Indonesia.
-
Apa yang dilakukan pasukan Belanda seusai mendarat? Dalam buku berjudul Brigade Ronggolawe, keesokan paginya yakni pada 19 Desember 2023, pasukan Belanda yang datang melalui pantai Glondong menyebar ke beberapa tempat.
-
Kenapa Jaka Sembung melawan Belanda? Ia juga akan meyakinkan masyarakat bahwa kolonialisme merupakan bentuk perbudakan dan akan merugikan kampung ketika sudah berhasil dikuasai.
-
Apa tujuan utama Indische Partij dalam melawan kolonial Belanda? Tujuan Indische Partij secara umum adalah melawan diskriminasi dan ketidakadilan yang dilakukan kolonial Belanda.
-
Bagaimana Pocut Baren melawan Belanda? Pocut memutuskan mendirikan benteng di Gunung Macang untuk melancarkan serangan kepada Belanda. Namun, semua itu menjadi petaka setelah Belanda mengepung benteng mereka lalu membakarnya.
-
Kapan Prancis akan bermain melawan Belgia? Pertandingan yang dinanti-nanti ini dijadwalkan berlangsung di Groupama Stadium pada Selasa (10/9/2024) dini hari WIB.
Dilansir dari stasiun televisi Aljazeera, surat kabar Al Arabiya, dan surat kabar the Huffington Post, berikut empat buronan Al Qaidah itu.
Geert Wilders
Tidak ada yang lebih membenci Islam dibanding Geert Wilders. Lelaki kelahiran Belanda 6 September 1963 ini pantas berada di peringkat pertama daftar orang paling diburu kelompok Islam militan Al Qaidah. Politikus sayap kanan ini terang-terangan menegaskan tujuan hidupnya menghentikan muslim tersebar di Eropa dan dunia.
Lelaki 50 tahun ini menambahkan dia akan meningkatkan upaya untuk menghapus Islam dari daftar agama dunia. Utamanya di Belanda dan akan merambah ke negara lain seperti Australia, Amerika Serikat, Swiss, dan banyak lagi.
Wilders terkenal sebab melansir film dokumenter Fitna yang menuding Alquran mengajarkan kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan. Dia juga menyerukan agar kitab suci umat Islam itu dilarang beredar di Negeri Kincir Angin dan menyerukan pada pemerintah agar menghentikan masuknya imigran muslim terutama dari Timur Tengah.
Terry Jones
Ini dia pastor paling terkenal sejagat di abad ini lantaran kebenciannya pada muslim sangat mengakar pada dia. Tak salah jika kelompok Islam militan Al Qaidah memasukkan nama Terry Jones dalam daftar orang paling dicari hidup atau mati.
Jones pastor senior asal Kota Gainsville, Negara Bagian Florida, Amerika Serikat menjadi orang pertama membakar Alquran lima tahun lalu dan aktif menyebarkan kebencian pada agama Nabi Muhammad itu. Dia selalu memakai latar belakang peristiwa runtuhnya menara kembar World Trade Center (WTC) pada 11 September 2001 untuk menyudutkan Islam. Bagi dia serangan ke gedung WTC merupakan bukti Islam agama tanpa kasih dan hanya memberi rasa takut untuk sejagat.
Dia juga pernah menggerakkan banyak orang untuk membakar dua ratus Alquran sebagai protes keberadaan Islam di Amerika sekaligus tanda simpati bagi korban September Hitam itu. Jones mengatakan kitab suci muslim itu merupakan propaganda berbahaya yang isinya menyuruh berbuat kejahatan.
Tak hanya Al Qaidah, kelompok Hizbullah di Libanon juga memberi hadiah Rp 19 miliar bagi siapa saja berhasil memenggal kepala pastor itu.
Salman Rushdie
Ahmad Salman Rushdie masuk dalam daftar orang paling dicari kelompok militan Islam Al Qaidah. Dia penulis berdarah Inggris-India dan menjadi orang pertama menghina Islam secara terang-terangan dengan menerbitkan novel Ayat-Ayat Setan pada 1988. Novel menceritakan tokoh fiktif bernama Mahound, diduga Muhammad, menerima tiga Tuhan seperti ramalan Makkah. Menurut legenda, Mahound mengganti tulisan asli pada kitab suci dengan ayat-ayat setan. Dia mengaku mendapat bisikan dari malaikat Jibril serta iblis menggodanya.
Buku ini langsung dilarang beredar di negara mayoritas muslim yakni Indonesia, Singapura, Venezuela, Pakistan, Afrika Selatan, Sri Lanka, Kenya, Thailand, Tanzania, India, Sudan, dan Bangladesh.
Setahun kemudian setelah terbitnya buku itu, pemimpin Revolusi Iran Ayatullah Ruhallah Khomeini memberi fatwa disebarkan lewat radio Ibu Kota Teheran. Dia menawarkan hadiah bagi mereka mau membunuh Rushdie. Harga kepala penulis itu mencapai Rp 31,4 miliar. Pengarang buku Luka dan Api Kehidupan, dicetak empat tahun lalu itu harus hidup dalam kawalan polisi ketat selama sembilan tahun sebab fatwa ini.
Flemming Rose
Flemming Rose seorang redaktur budaya dari sebuah harian asal Denmark Jyllands Posten. Lelaki ini lahir pada 11 Maret 1958 itu menerbitkan kartun Nabi Muhammad dalam selusin edisi berturut-turut yang mengundang reaksi keras umat Islam sejagat.
Peristiwa pada 2005 ini membekas amat sangat lantaran menjadi inspirasi bagi media lain, terutama Charlie Hebdo untuk menerbitkan pelecehan serupa pada Rasulullah. Tak salah jika Al Qaidah memburunya hidup atau mati. Gara-gara pemuatan ini pula beberapa negara Islam seperti Libya, Arab Saudi, dan Suriah menarik duta besarnya dari Denmark.
Surat kabar ini juga harus membayar mahal atas ulah mereka. Tiga kartunisnya sudah terbunuh dan Al Qaidah berjanji Rose bakal menjadi orang selanjutnya.
Daftar itu bahkan sudah dipublikasikan melalui majalah Inspire, majalah yang dijadikan jaringan Al Qaidah untuk menyebarkan pesan jihad. Gara-gara penyerangan langsung ke kantor Charlie Hebdo, Jyllands Posten meningkatkan penjagaan mereka.