Senat AS Yakin Pangeran Saudi Terlibat Dengan Pembunuhan Jamal Khashoggi
Hal itu diungkapkan setelah mereka mendapat pengarahan tertutup dari Direktur Badan Intelijen AS (CIA), Gina Haspel, kemarin.
Beberapa anggota legislator Amerika Serikat meyakini bahwa Pangeran Arab Saudi Muhammad bin Salman terlibat dengan pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi. Hal itu diungkapkan setelah mereka mendapat pengarahan tertutup dari Direktur Badan Intelijen AS (CIA), Gina Haspel, kemarin.
"Saya semakin yakin dengan pandangan-pandangan sebelumnya," kata anggota Senat Bob Menendez dari Partai Republik usai mendengar pemaparan dari Haspel, seperti dikutip dari Al Jazeera, Rabu (5/12).
-
Kapan Saipul Jamil berangkat ke Arab Saudi? Saipul berangkat bersama kelompok terbang awal dari Indonesia. Ia sudah berada di Arab Saudi sejak beberapa hari yang lalu.
-
Siapa kapten dari tim nasional Arab Saudi? Sebagai kapten dan pemain kunci tim, winger kiri ini mencuri perhatian di Piala Dunia 2022 dengan mencetak gol dan membantu Arab Saudi mengalahkan Argentina 2-1 di fase grup.
-
Kapan jemaah haji Indonesia dijadwalkan berangkat ke Arab Saudi? Kloter pertama jemaah haji Indonesia dijadwalkan akan berangkat ke Arab Saudi pada 12 Mei 2024 lalu.
-
Kapan patung unta di Arab Saudi ditemukan? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
-
Kapan Timnas Indonesia bertanding melawan Arab Saudi? Maarten Paes akhirnya melakukan debutnya bersama Timnas Indonesia dan hasilnya cukup mengejutkan. Sebelumnya, Paes diperkirakan tidak akan tampil saat Timnas Indonesia bertandang ke markas Timnas Arab Saudi pada matchday 1 Grup C ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, yang berlangsung pada Jumat (06/09/2024).
"Kalian pasti buta apabila tidak sampai pada kesimpulan bahwa pembunuhan Khashoggi diatur oleh orang-orang di bawah komando Pangeran bin Salman," ungkap senator lain dari Partai Demokrat, Lindsey Graham.
Graham pun menambahkan bahwa tampaknya pemerintahan Presiden Donald Trump tidak mau mengakui bukti keterlibatan sang putra mahkota.
Sementara itu senator Bob Corker dari Partai Republik, yang juga Ketua Komite Luar Negeri Senat AS, menggemakan komentar senada. Dia menyebut tidak ada keraguan dalam pikirannya bahwa Pangeran Salman memang memerintahkan dan mengawasi pembunuhan Khashoggi.
Apa yang dipaparkan oleh Haspel kepada Senat AS kemarin memang tidak diungkap ke publik, mengingat pertemuan itu dilaksanakan secara tertutup.
Namun, beberapa media, yang kabarnya telah membaca dokumen analisis CIA tentang pembunuhan Khashoggi, menyimpulkan bahwa Pangeran bin Salman "mungkin memerintahkan" pembunuhan kolumnis surat kabar Washington Post itu.
CIA juga dilaporkan memiliki bukti tentang komunikasi yang dilakukan Pangeran bin Salman dengan Saud al-Qahtani, yang diduga melakukan pengawasan di lapangan dalam proses pembunuhan wartawan Saudi itu.
Haspel sendiri dilaporkan telah mendengar rekaman suara pembunuhan yang diperoleh oleh penyelidik Turki. Dia mendengar rekaman itu dari pejabat intelijen Turki saat melakukan kunjungan ke Ankara bulan lalu.
Namun, apa yang dilaporkan CIA dibantah oleh Gedung Putih dan kabinet Trump.
Dalam pemaparan atas kasus serupa kepada Senat AS pekan lalu, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan Menteri Pertahanan James Mattis mengatakan kepada para senator bahwa tidak ada bukti langsung keterlibatan putra mahkota dalam kematian Khashoggi.
Sementara itu, Trump mengatakan pada 20 November bahwa "Sangat mungkin putra mahkota memiliki pengetahuan tentang peristiwa tragis itu, mungkin dia melakukannya dan mungkin tidak".
Namun demikian, pihak kerajaan tetap berkeras tidak mau mengakui terlibat dengan pembunuhan itu. Bahkan, Pangeran bin Salman berulang kali mengatakan tidak tahu tentang pembunuhan itu.
Sumber: Liputan6
Baca juga:
Dalam Pesan WhatsApp yang Diretas, Jamal Khashoggi Sebut Pangeran Saudi SI Buas
Erdogan minta Saudi serahkan tersangka pembunuh Khashoggi ke Turki
Begini Nasib Tragis Para Pengkritik Kepala Negara
Ini Alasan Penasihat Keamanan Trump Tolak Dengarkan Rekaman Pembunuhan Khashoggi
Theresa May Berencana Temui Pangeran Saudi Untuk Bahas Pembunuhan Jamal Khashoggi