Sinterklas Asal Amerika Ini Dipecat karena Kritik Agresi Israel di Gaza
Ken Dorph (70) setiap tahun berpartisipasi dalam perayaan Natal dan berperan sebagai Santa Claus atau Sinterklas di Long Island, New York.
Ken Dorph (70) setiap tahun berpartisipasi dalam perayaan Natal dan berperan sebagai Santa Claus atau Sinterklas di Long Island, New York.
- Menteri Basuki 10 Tahun Jadi Menteri Jokowi: Dapat Julukan 'Sinterklas' dan 'Bapak Jalan Tol Indonesia'
- Tak Ada Perayaan Natal di Kota Kelahiran Yesus: Bagaimana Kita Bisa Merayakan Natal di Tengah Genosida Israel Terhadap Gaza?
- FOTO: Aksi Sinterklas Berbagi Hadiah Natal dan Tahun Baru untuk Penumpang Kereta Cepat Whoosh
- Apakah Sosok Sinterklaas Benar-benar Ada? Ternyata ini Kisah Sesungguhnya
Sinterklas Asal Amerika Ini Dipecat karena Kritik Agresi Israel di Gaza
Ken Dorph (70) setiap tahun berpartisipasi dalam perayaan Natal dan berperan sebagai Santa Claus atau Sinterklas di Long Island, New York. Namun pada Natal tahun ini, Dorph harus menanggalkan topi dan seragam merahnya, yang menjadi ciri khas Sinterklas, karena dia dipecat.
Kamar Dagang New York telah menghentikan kontraknya sebagai Sinterklas. Alasan pemecatannya karena Dorph mendukung Palestina dan mengkritik agresi Israel di Jalur Gaza, seperti dilaporkan Anadolu.
Dikutip dari CNN, Dorph adalah seorang konsultan yang tinggal di Sag Harbor, New York. Dalam opininya di laman tersebut, Dorph tinggal di desa kecil tersebut selama lebih dari 30 tahun. Dia juga mengatakan tahun lalu dia diundang menjadi Sinterklas di Bioskop Sag Harbor.
"Saya suka menjadi Santa dan katanya saya ini natural. Saya senang bercengkerama dengan anak-anak kecil, dan saya sangat menjiwai peran tersebut," tulisnya.
Dorph pernah bertahun-tahun tinggal di Timur Tengah dan dia fasih berbahasa Arab. Dia pun merasa terikat dengan budaya Arab. Karena itulah dia juga sering mendapat pertanyaan apa pendapatnya tentang agresi Israel di Jalur Gaza.
Foto: Lokman Vural Elibol/Anadolu
Pada November lalu, dia diundang untuk menghadiri diskusi di sinagog di daerahnya dan datang sebagai peserta. Tema diskusi saat itu adalah “Menjawab Pertanyaan Sulit” tentang Israel.
Dia pun menyadari bahwa diskusi itu dimaksudkan untuk memberikan instruksi bagaimana mengalihkan pertanyaan-pertanyaan sulit bagi yang menentang pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan kekerasannya terhadap Palestina.
"Saya mengkonfrontasi pembicara untuk melawan apa yang saya anggap sebagai ketidakakuratan dalam presentasi dan setelah selesai, saya menceritakan betapa mengecewakannya saya menemukan hal itu. Pembicaraan tersebut tidak membantu dan terdengar seperti sesi propaganda di telinga saya," tulisnya.
"Saya menekankan bahwa hal ini tidak menjawab “pertanyaan-pertanyaan sulit” yang diperlukan untuk membantu mewujudkan perdamaian di kawasan tersebut. Presentasi tersebut sepertinya merupakan kesempatan yang terlewatkan untuk melakukan diskusi nyata, pada saat ribuan warga Palestina dibunuh oleh senjata Amerika."
Beberapa hari kemudian setelah diskusi berlangsung, dia mendapat surel dari Kamar Dagang Sag Harbor bahwa dia dipecat sebagai Sinterklas.
"Saya dianggap terlalu blak-blakan untuk menjadi Santa. Saya sangat terpukul," tulisnya.
Dikutip dari CNN, Komite Eksekutif Kamar Dagang Sag Harbor mengatakan dalam sebuah pernyataan, Dorph diminta mindur setelah dia mengunggah unggahan yang menunjukkan dirinya berperan sebagai Sinterklas resmi yang ditunjuk Kamar Dagang Sag Harbor namun tanpa persetujuan badan tersebut, dan karena tindakannya baru-baru ini di forum publik.