Serukan Perdamaian di Palestina, Paus Fransiskus: Hati Kami Berada di Betlehem
Paus Fransiskus memimpin misa Natal pada Minggu (24/12) malam di Basilika Santo Petrus di Vatikan.
Paus Fransiskus memimpin misa Natal pada Minggu (24/12) malam di Basilika Santo Petrus di Vatikan.
Serukan Perdamaian di Palestina, Paus Fransiskus: Hati Kami Berada di Betlehem
Paus Fransiskus membuka perayaan Natal dunia dengan sebuah ratapan, mengatakan bahwa pesan damai Yesus dilenyapkan oleh "logika perang yang sia-sia" di tanah kelahirannya.
Agresi mematikan Israel di Jalur Gaza, Palestina membayangi Paus ketika memimpin misa malam pada Minggu (24/12) yang dihadiri 6.500 orang di Basilika Santo Petrus di Vatikan.
"Malam ini, hati kami berada di Betlehem, di mana Pangeran Perdamaian sekali lagi ditolak oleh logika perang yang sia-sia, oleh bentrokan senjata yang bahkan hingga saat ini menghalanginya untuk menemukan ruang di dunia ini," kata Paus, seperti dilansir Al Jazeera, Senin (25/12).
Pemimpin Katolik berusia 87 tahun ini menyampaikan, pesan nyata Natal adalah damai dan cinta dan mendesak masyarakat tidak terobsesi dengan kesuksesan duniawi dan "memberhalakan konsumerisme".
Foto: Tiziana Fabi/AFP
Dia juga berbicara tentang “rangkaian yang sangat manusiawi sepanjang sejarah: pencarian kekuatan dan keperkasaan duniawi, ketenaran dan kejayaan, yang mengukur segala sesuatu berdasarkan kesuksesan, hasil, angka dan angka, dunia yang terobsesi dengan pencapaian”.
"Malam ini, cinta mengubah sejarah," ujarnya.
Foto: Yara Nardi/Reuters
Betlehem adalah kota yang tercantum dalam kitab suci, berada di Tepi Barat yang diduduki. Betlehem diyakini menjadi tempat kelahiran Yesus 2.000 tahun lalu.
Foto: Instalasi patung bayi Yesus di tengah kota Betlehem (Clodagh Kilcoyne/Reuters)
Perayaan Natal di Betlehem dibatalkan, yang biasanya dihadiri ribuan peziarah. Tidak ada pohon Natal raksasa maupun drum band, hanya dipasang beberapa lampu hias.
Di tengah kota, bendera besar Palestina dikibarkan bersamaan dengan spanduk berbunyi, "Lonceng Betlehem berdentang untuk gencatan senjata di Gaza."
"Banyak orang meninggal demi tanah ini," kata Nicole Najjar (18).
"Sangat sulit merayakan (Natal) ketika masyarakat kami sedang sekarat."
"Betlehem merayakan Natal dengan kesedihan dan duka karena apa yang tengah terjadi di Gaza dan di seluruh Tepi Barat, seluruh wilayah Palestina," kata Menteri Pariwisata Palestina, Rula Maayah.
Foto: Mussa Issa Qawasma/Reuters