Ini Deretan Pernyataan Paus Fransiskus Soal Isu Palestina
Paus Fransiskus pernah menyatakan serangan Israel di Jalur Gaza, Palestina adalah terorisme.
Perang genosida Israel di Jalur Gaza, Palestina, menjadi sorotan dunia. Agresi brutal yang telah menewaskan lebih dari 40.000 warga sipil ini telah mengubah narasi di Barat terkait penjajahan Palestina yang telah berlangsung sejak 1948.
Masyarakat, khususnya di Barat, banyak menyuarakan dukungannya untuk Palestina, berbeda dengan sikap pemerintahan di Barat yang lebih condong mendukung Israel.
Tokoh penting dunia ini juga banyak yang bersuara menentang agresi brutal Israel. Salah satunya adalah Paus Fransiskus.
Berikut deretan pernyataan pemimpin gereja Katolik tersebut terkait isu Palestina, khususnya agresi Israel di Gaza, dikutip dari berbagai sumber.
1. Kaitkan dengan Terorisme
Pada Desember 2023, Paus Fransiskus mengutuk serangan Israel yang menargetkan warga sipil di Gaza. Dia menyerukan agar perang segera diakhiri.
Paus juga mengutuk serangan Israel yang menargetkan kompleks sebuah gereja di Gaza, yang digunakan sebagai tempat mengungsi. Dua warga Kristen Gaza tewas dalam serangan tersebut.
"Beberapa orang mengatakan, 'Ini adalah terorisme. Ini adalah perang'. Iya, ini perang. Ini terorisme," kata Paus, dikutip dari Vatican News.
2. Serukan Dunia Bergerak
Paus Fransiskus mendesak masyarakat dunia segera bergerak, mengerahkan segala kekuatan untuk membantu warga Gaza.
"Bantuan kemanusiaan harus diizinkan sampai ke mereka yang membutuhkan, dan tidak satu pihak pun bisa menghalanginya," kata Paus pada Juni lalu, dikutip dari Anadolu Agency.
Di kesempatan yang sama, dia juga menyerukan Israel dan Hamas segera menyepakati gencatan senjata dan membebaskan tawanan. Sejumlah warga Israel masih ditawan Hamas setelah operasi Badai Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023.
3. Penanganan Wabah Polio
Baru-baru ini Paus Fransiskus menyoroti wabah polio yang mulai menyebar di Gaza. Dia mendesak bantuan kemanusiaan segera dikirim ke Gaza untuk mengatasi wabah polio.
Dia juga menanggapi tewasnya enam tahanan Israel di Gaza dan menyerukan tawanan lainnya segera dibebaskan. Hal ini disampaikan kepada para peziarah yang berkumpul di alun-alun St Peter, Vatikan, Minggu (1/9), seperti dikutip dari Catholic News Agency.
"Saya memohon negosiasi berlanjut, demi gencatan senjata secepatnya, pembebasan tawanan, dan bantuan untuk warga Gaza, di mana banyak penyakit juga menyebar, seperti polio," kata Paus.
4. Telepon Gereja di Gaza Setiap Hari
Paus mengungkapkan, dirinya menelepon satu-satunya gereja Katolik di Gaza setipa hari untuk menanyakan keadaan di gereja tersebut di tengah pengeboman Israel.
Dalam wawancaranya dengan acara televisi Amerika di CBS, 60 Minutes, Paus mengatakan dia menelepon gereja tersebut setiap jam tujuh malam.
Dia kemudian akan ngobrol dengan pendeta di gereja tersebut, menanyakan keadaan mereka di Gaza. Dia mengatakan ada "banyak penderitaan" di wilayah tersebut.
"Mereka menceritakan pada saya apa yang terjadi di sana. Sangat berat," ujarnya, seperti dikutip dari The New Arab.
Gereja Holy Family berada di Kota Gaza, menampung 600 pengungsi.