Sekjen PBB Blak-blakan soal Kondisi Palestina: Noda Moral Bagi Kita Semua!
Antonio Guterres pun Kembali menuntut dilakukannya gencatan senjata di Gaza.
Sekjen PBB Blak-blakan soal Kondisi Palestina: Noda Moral Bagi Kita Semua!
Genosida yang dilakukan Israel terhadap warga Gaza, Palestina, hingga detik ini masih terus berlangsung. Dunia pun tak bisa berbuat apa-apa untuk menghentikan kekejaman Israel.
Resolusi PBB untuk melakukan gencatan senjata pun dianggap angin lalu oleh Israel.
Negeri zionis yang mendapat suplai senjata terbanyak dari Amerika Serikat dan Jerman itu pun tak ada yang ditakuti dan terus melakukan pembantaian.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pun Kembali menuntut dilakukannya gencatan senjata di Gaza. Guterres bahkan menyebut kondisi kemanusiaan di Gaza adalah "noda moral bagi kita semua."
Hal itu ditegaskan Guterres dalam sebuah pernyataan yang dibacakan oleh kepala stafnya, Courtenay Rattray, pada pertemuan mengenai Timur Tengah yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.
Guterres menyatakan gencatan senjata dan pembebasan semua sandera tanpa syarat harus segera dilakukan.
Hingga kini serangan brutal masih terus dilakukan Israel terhadap Gaza.
Dia mencatat pembicaraan dengan Mesir, Qatar dan AS untuk mencapai kesepakatan guna membebaskan para sandera dan mencapai gencatan senjata terus berlanjut dengan beberapa kemajuan yang dilaporkan.
"Para pihak harus mencapai kesepakatan tersebut sekarang. Situasi kemanusiaan di Gaza merupakan noda moral bagi kita semua," kata Sekjen PBB dilansir Anadolu Agency, Kamis (18/7/2024).
Guterres memperingatkan sistem dukungan kemanusiaan di Gaza hampir runtuh dan ketertiban umum hancur total.
Tak cuma soal Gaza, Guterres juga membeberkan kondisi Tepi Barat, Palestina. Menurutnya Tepi Barat dan Yerusalem Timur menghadapi kondisi yang berbahaya.
"Tingkat kekerasan yang tinggi masih terjadi -- termasuk oleh pasukan Israel, pemukim, dan kelompok bersenjata Palestina," kata Guterres.
Ia mendesak 'perang yang mengerikan ini harus diakhiri'. Solusi untuk mengakhiri pendudukan Israel harus dicapai.
"Kita harus kembali fokus untuk menemukan solusi politik yang akan mengakhiri pendudukan dan menyelesaikan konflik sesuai dengan hukum internasional dan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang relevan," kata Guterres.
Israel telah mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera di Gaza.
Israel telah menghadapi kecaman internasional akibat serangan brutalnya di Gaza pasca 7 Oktober 2023 hingga saat ini.
Menurut otoritas kesehatan setempat, lebih dari 38.800 warga Palestina telah dibunuh, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 89.100 terluka.
Sembilan bulan lebih sejak serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur lebur. Tak cuma melakukan serangan militer, Israel juga melakukan blokade terhadap bantuan kemanusiaan seperti makanan, air bersih, dan obat-obatan untuk masuk ke Gaza.
Arika Selatan telah membawa kejahatan kemanusiaan Israel terhadap warga Gaza, Palestina, ke Mahkamah Internasional dengan tuduhan melakukan genosida. Dalam putusannya, Mahkamah Internasional memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserang pada 6 Mei.