FOTO: Berduka untuk Gaza, Perayaan Natal di Bethlehem Sunyi Tanpa Pohon dan Lampu Hias
Tahun ini, perayaan Hari Natal di Bethlehem, Tepi Barat, Palestina, akan jauh dari ingar-bingar.
Tahun ini, perayaan Hari Natal di Bethlehem, Tepi Barat, Palestina, akan jauh dari ingar-bingar.
FOTO: Berduka untuk Gaza, Perayaan Natal di Bethlehem Sunyi Tanpa Pohon dan Lampu Hias
Tahun ini, perayaan Hari Natal di Bethlehem, Tepi Barat, Palestina, akan jauh dari ingar-bingar. Pemimpin gereja dan umat Nasrani di kota bersejarah itu sepakat memperingati hari kelahiran Yesus Kristus dengan lebih tenang dan sederhana.
Perayaan Natal di Bethlehem digelar tanpa kemeriahan, bahkan tak ada pohon Natal dan lampu hias.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap warga di Jalur Gaza, Palestina yang sedang menderita karena terus-menerus menghadapi serangan brutal Israel.
Mengutip Liputan6.com, salah satu gereja di kota tersebut bahkan menyiapkan dekorasi Natal tahun ini menggunakan puing-puing bangunan yang menjadi sasaran serangan tentara Israel di Palestina. Puing-puing tersebut menjadi simbol serangan Israel di Gaza.
"Sementara genosida sedang dilakukan terhadap rakyat kami di Gaza, kami tidak bisa merayakan kelahiran Yesus Kristus tahun ini dengan cara apa pun. Kami tidak ingin merayakannya," terang pendeta Munzir Ishak dari Gereja Natal Evangelis Lutheran kepada Anadolu, sebagaimana dilansir Liputan6.com (14/12).
Bethlehem merupakan Kota Suci yang jadi tujuan wisata rohani utama umat Kristen seluruh dunia.
Pada awal Desember 2023, para pemimpin gereja berkumpul di Bethlehem untuk meresmikan musim Advent sebelum Natal, yang biasanya merupakan daya tarik wisata utama. Namun tahun ini jalanan dan alun-alun di kota tersebut sebagian besar kosong.
Biasanya, area tersebut didekorasi dengan mewah menjelang Natal dan para turis berbondong-bondong melihat pohon Natal raksasa. Namun, tahun ini tidak ada pohon Natal.
Ini merupakan pertama kalinya dalam ingatan banyak warga, tidak ada pohon Natal yang didirikan di Nativity Square. Gereja tetap mengadakan kebaktian, meskipun tanpa perayaan.