Tak dirawat keluarga, nenek ini tiga tahun minum air hujan
Wanita miskin asal China ini terpaksa tinggal di gua karena tak punya uang
Du Meiying merupakan salah satu wanita yang sangat miskin di China. Dia tinggal di salah satu gua di pinggiran Kota Yichang, Provinsi Hubei, dan selama tiga tahun bertahan hidup hanya dengan makan nasi dan minum air hujan.
Wanita 52 tahun tersebut tinggal sendirian di sana selama tiga tahun terakhir. Sementara keluarganya mengabaikannya sejak dia mengalami masa-masa sulit.
-
Apa yang ditemukan di desa Pingyan, China? Penemuan jejak kaki raksasa menghebohkan desa Pingyan, provinsi Guizhou, di bagian barat daya China.
-
Apa yang ditemukan di China selatan? Sebuah fosil buaya yang telah punah ditemukan dengan kondisi terpenggal di China selatan.
-
Kenapa ada makam orang Cina di Karimunjawa? Pada sebuah tegalan di Dusun Karimunjawa, terdapat peninggalan kuburan Cina. Masyarakat tidak mengenal lagi tokoh-tokoh yang dimakamkan di sana.
-
Siapa Kaisar Wu? Kaisar Wu adalah seorang penguasa dari dinasti Zhou Utara di Tiongkok kuno.
-
Apa maksud dari tulisan aksara Cina di nisan makam? Aksara Cina pada nisan itu bertuliskan “Na mo a mi to fu” yang maksudnya berisi pujian kepada Buddha Mahayana dengan maksud menenangkan arwah-arwah yang masih tertinggal di perbukitan itu.
-
Di mana letak situs batu China di Cirebon? Di Desa Ciawi Japura, Kecamatan Susukan Lebak, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, ditemukan sebuah situs batu tulis berusia ratusan tahun.
Sebelumnya, dia pernah diberi sebuah kamar oleh dewan pemerintah China. Lantaran tak cocok dengan tetangganya yang sudah tua, dia pergi dari tempat itu dan tinggal di gua.
"Saya mengumpulkan air hujan yang merembes dari dinding gua, memasak dan membersihkan badan dengan air itu juga. Kemudian saya hanya memiliki kubis yang tumbuh di luar gua, yang bijinya diberikan oleh petani lokal," katanya seperti dilansir dari surat kabar Daily Mail, Selasa (8/4).
Lantaran menganggur, Du mendapat jatah Rp 167 ribu per bulan dari para orang-orang dermawan di desa Toudinshi. Uang itu diberikan agar dia dapat membeli beras dan kebutuhan lainnya.
Selama musim dingin, Du mengatakan tubuhnya seperti membeku. "Saya memakai dua celana panjnag bekas ketika musim dingin tiba," ujar dia.
Du juga mengaku hanya punya sepasang sepatu dan itu sudah rusak. Dia juga tidur dari papan bambu yang dia buat sendiri dan menggunakan peti kayu sebagai mejanya.
"Saya tidak tahu bagaimana masa depan saya nanti. Saya tidak punya tempat untuk pergi dan tidak punya keluarga untuk berkeluh kesah," paparnya sedih.
(mdk/ard)