Teka-Teki Siapa yang Membangun Piramida Mesir Akhirnya Terungkap
Penjelasan Siapa yang Membangun Piramida Mesir
Teka-Teki Siapa yang Membangun Piramida Mesir Akhirnya Terungkap
Ada banyak teori soal siapa yang membangun Piramida di Mesir. Bangunan bersejarah peninggalan peradaban Mesir kuno itu menjadi salah satu keajaiban dunia yang hingga kini masih berdiri tegak. Piramida adalah nekropolis atau kompleks pemakaman firaun atau raja-raja yang pernah berkuasa di era Mesir kuno.
Beberapa teori yang muncul adalah yang membangun Piramida yaitu budak Yahudi. Selain itu, ada juga teori yang menyatakan dibangun oleh penduduk Atlantis, kota yang hilang, dan bahkan alien. Namun tidak ada bukti yang bisa membuktikan teori-teori tersebut.
Dikutip dari laman Live Science, tidak ada peninggalan arkeologis yang bisa dikaitkan langung dengan orang-orang Yahudi yang ditemukan di Mesir 4500 tahun lalu ketika Piramida Giza dibangun. Arkeolog Israel Finkelstein dan Neil Asher Silberman menulis dalam buku mereka "The Bible Unearthed: Archaeology's New Vision of Ancient Israel and the Origin of its Sacred Texts", menyatakan tidak ada petunjuk soal keberadaan orang Israel awal di Mesir, baik yang tercantum dalam prasasti di dinding-dinding kuil maupun di makam, ataupun papirus.
Terkait teori kedua yang menyatakan Piramida dibangun penduduk Atlantis, tidak ada bukti arkeologi yang ditemukan terkait keberadaan kota yang hilang itu. Banyak ilmuwan meyakini cerita soal Atlantis itu fiksi. Sedangkan teori ketiga yang menyebut Piramida dibangun alien, itu tidak masuk akal.
-
Apa yang ditemukan oleh peneliti di dekat Piramida Mesir? Para peneliti telah lama menduga banyak piramida dibangun di samping saluran Sungai Nil yang mengering. Piramida Giza, piramida terbesar di Mesir, berada di tengah gurun dan sangat jauh dari tepian Sungai Nil. Namun penelitian baru menunjukkan dulunya piramida ini berada di samping cabang utama Sungai Nil yang dipenuhi oleh perahu.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan baru-baru ini tentang piramida Mesir? Sebuah penemuan saluran air kuno baru-baru ini memberikan jawaban atas misteri bagaimana piramida-piramida di Mesir dibangun.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di dekat lokasi piramida Mesir? Jalur air yang kini telah mengering di Giza kemungkinan besar dimanfaatkan sebagai jalur transportasi untuk mengangkut bahan-bahan yang diperlukan dalam pembangunan piramida Mesir.
-
Bagaimana bentuk piramida itu? "Piramida stepa dibangun dengan sangat presisi, berbentuk heksagonal. Ada tiga belas meter dan delapan baris batu di antara setiap sisi. Ini adalah struktur kompleks yang sangat canggih dengan beberapa lingkaran di tengahnya. Dinding luar struktur kompleks ini didominasi oleh gambar berbagai binatang, terutama kuda."
-
Bagaimana bentuk Piramida Merah? Kali ini, para arsitek memilih sudut kemiringan 43 derajat, dan hasilnya adalah sebuah piramida setinggi 104 meter yang luar biasa.
-
Bagaimana cara menghitung jumlah piramida di Mesir? "Saya rasa ini bukan pertanyaan yang bisa dijawab," ujar Ann Macy Roth, seorang profesor klinis sejarah seni dan studi bahasa Ibrani dan Yahudi di Universitas New York, kepada Live Science melalui surel. Roth mencatat para ahli tidak selalu sepakat tentang apa yang dianggap sebagai piramida Mesir.
Menurut ahli Mesir kuno, semua bukti yang ada menunjukkan Piramida itu dibangun oleh orang-orang Mesir kuno. Namun bagaimana para pekerja yang membangun Piramida itu hidup, bagaimana mereka dibayar, dan bagaimana mereka diperlakukan masih menjadi misteri yang sedang diselidiki para peneliti.
Piramida Agung dibangun di Giza selama kekuasaan firaun Khufu (sekitar 2551-2528 SM), dan dua penerusnya, Khafre (sekitar 2520-2494 SM) dan Menkaure (sekitar 2490-2472 SM)
Dalam beberapa dekade terakhir, arkeolog menemukan bukti-bukti baru yang memberikan petunjuk seperti siapa orang yang membangun piramida dan bagaimana mereka hidup. Dalam catatan tertulis seperti papirus yang ditemukan tahun 2013 di Wadi al-Jarf di pantai Laut Merah Mesir, mengindikasikan bahwa kelompok besar pekerja membantu membawa bahan-bahan bangunan ke Giza. Papirus itu mengungkapkan, kelompok yang terdiri dari 200 pria itu dipimpin oleh inspektur bernama Merer.