Tel Aviv Chaos, Demonstran Anti-Pemerintah Bentrok dengan Aparat, Desak Netanyahu Mundur
Tel Aviv Chaos, Demonstran Anti-Pemerintah Desak Netanyahu Mundur
Dengan menggunakan pasukan berkuda dan meriam air, polisi berusaha membubarkan demonstran.
- Aksi Solidaritas Palestina Bergema di Kampus-Kampus Elit Amerika, Aparat Bentrok dengan Demonstran
- Tak Hanya di Gaza, lsrael Bunuh Ratusan Anak-Anak Palestina di Tepi Barat
- Survei: Mayoritas Warga Israel di Luar Negeri Tidak Mau Kembali ke Negaranya
- Pemukim Ilegal Israel Curi Ratusan Ekor Ternak Warga Palestina di Tepi Barat
Tel Aviv Chaos, Demonstran Anti-Pemerintah Bentrok dengan Aparat, Desak Netanyahu Mundur
Kericuhan pecah di Ibu Kota Tel Aviv, Israel pada Sabtu malam saat para pengunjuk rasa anti-Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berunjuk rasa menyerukan sandera yang kini masih ditawan di Gaza segera dipulangkan.
Dengan menggunakan pasukan berkuda dan meriam air, polisi berusaha membubarkan demonstran.
Akibat bentrokan tersebut 21 orang ditangkap.
Para demonstran yang menuntut kembalinya sandera yang ditahan di Gaza menyatakan optimisme setelah ada laporan kemajuan dalam negosiasi kesepakatan penyanderaan dengan Hamas.
Namun, suasana menjadi tegang ketika polisi datang untuk membubarkan para pengunjuk rasa yang berusaha memblokir lalu lintas di Jalan Raya Ayalon.
Bentrokan tersebut terjadi di Jalan Kaplan, di seberang pangkalan militer Kirya, markas besar lembaga pertahanan Israel.
Selain itu, polisi juga menghadapi demonstran di Lapangan Demokrasi, di mana para demonstran berkumpul untuk unjuk rasa anti-pemerintah yang telah disetujui oleh pihak berwenang. Pada saat yang sama, beberapa pemimpin gerakan protes juga ditangkap polisi.
Menanggapi kejadian tersebut, pemimpin oposisi Yair Lapid mengkritik keras kekerasan yang dilakukan polisi terhadap para pengunjuk rasa.
Menurutnya, hak untuk melakukan protes adalah hak fundamental yang tidak boleh dicabut oleh pihak berwenang.
Selain di Tel Aviv, protes juga terjadi di tempat lain di seluruh negeri, termasuk Kfar Saba dan Kaisarea.
Di antara tuntutan para pengunjuk rasa adalah pengunduran diri Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan kabinetnya, serta kemajuan dalam negosiasi kesepakatan penyanderaan dengan Hamas.
Pada saat yang sama, di Hostages Square di Shaul Hamelech Boulevard, ribuan orang berkumpul untuk menuntut kembalinya para sandera.
Protes anti-pemerintah ini juga menyoroti ketegangan politik yang sedang berlangsung di Israel, terutama terkait konflik Israel-Palestina dan penanganan pemerintah terhadap isu tersebut.