Tentara Inggris Berusia 19 Tahun Tewas Saat Berperang Untuk Israel di Gaza
Tentara Inggris Berusia 19 Tahun Tewas Saat Berperang Untuk Israel di Gaza
Dia adalah satu dari dua tentara asal Inggris yang tewas.
- Tentara Israel di Gaza Alami Diare Massal Akibat Keracunan Makanan
- Kabur dari Pertempuran di Gaza, Dua Tentara Israel Dipecat
- Setiap Jam Tentara Israel Tewas di Gaza, Petugas Pemakaman Militer Sibuk Tanpa Henti
- Serangan Israel ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza Terekam dalam Laporan Langsung Reporter TV
Tentara Inggris Berusia 19 Tahun Tewas Saat Berperang Untuk Israel di Gaza
Seorang warga negara Inggris berusia 19 tahun tewas saat bertempur untuk Israel di Gaza, Palestina. Pernyataan yang di dirilis oleh IDF mengatakan, Binyamin Needham adalah salah satu dari dua prajurit Inggris yang tewas selama operasi militer di bagian utara Gaza pada Ahad lalu.
Needham merupakan anak bungsu dari lima bersaudara yang lahir di Inggris dan berimigrasi bersama keluarganya ke Israel pada usia delapan tahun, kata harian Haaretz.
Surat kabar itu menyebutkan Needham berasal dari Kota Zichron Yaakov.
Needham diduga menjadi warga negara Inggris kedua yang tewas saat bertugas di IDF selama atau setelah serangan 7 Oktober. Sedangkan, yang tewas pertama adalah Nathanel Young yang berusia 20 tahun.
IDF mengklaim Needham tewas dalam pertempuran jarak dekat setelah unitnya memasuki sebuah bangunan dan bertemu dengan militan Hamas. Mereka menambahkan Sersan Ben Zussman juga tewas dan dua prajurit lainnya terluka.
Orly, saudara perempuan Needham, mengatakan saudaranya “sangat bangga” bisa bertempur bersama IDF. “Dia baru saja menyelesaikan pelatihan dasar. Dia senang bisa membela negaranya,” ujarnya.
IDF mengatakan 75 prajurit mereka tewas dalam operasi di Gaza sejak 7 Oktober, belum termasuk personel yang tewas dalam serangan 7 Oktober itu sendiri.
Jumat lalu operasi militer Israel di Gaza diteruskan setelah berakhirnya gencatan senjata selama tujuh hari. Lebih dari 100 sandera juga dibebaskan ketika gencatan senjata dan bantuan kemanusiaan dikirimkan ke Gaza.
Brigadir Jenderal Hisham Ibrahim, komandan korps lapis baja Israel mengatakan tujuan pasukan Israel di utara Gaza “hampir tercapai.”
Kementerian kesehatan Palestina di Gaza menyatakan lebih dari 15.500 orang tewas, sekitar 70% dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.