Belum Bertempur ke Gaza, Lima Tentara AS Sudah Keburu Tewas Saat Latihan
Belum Bertempur ke Gaza, Lima Tentara AS Sudah Keburu Tewas Saat Latihan
Pesawat mereka jatuh pada Jumat malam selama misi pengisian bahan bakar rutin di udara sebagai bagian dari pelatihan militer.
Belum Bertempur ke Gaza, Lima Tentara AS Sudah Keburu Tewas Saat Latihan
Lima tentara Amerika tewas dalam kecelakaan pesawat militer saat latihan di Laut Mediterania bagian timur.
Komando Eropa AS (EUCOM) pada Minggu mengatakan kelima awaknya tewas ketika pesawat itu jatuh pada Jumat malam “selama misi pengisian bahan bakar rutin di udara sebagai bagian dari pelatihan militer.”
Pihak militer pertama kali mengumumkan kecelakaan tersebut pada Sabtu dan mengatakan penyebabnya masih diselidiki. Namun, tidak ditemukan indikasi adanya aktivitas serangan musuh dalam insiden itu.
Kemarin militer AS mengatakan “upaya pencarian dan penyelamatan segera dimulai, termasuk pesawat dan kapal militer AS di dekatnya.”
EUCOM mengatakan untuk menghormati keluarga anggota militer dan sejalan dengan kebijakan Departemen Pertahanan AS, identitas anggota kru dirahasiakan hingga 24 jam setelah pemperitahuan kepada keluarga terdekat selesai.
EUCOM tidak merincikan jenis pesawat atau lokasi pesawat terbang, namun AS sebelumnya telah mengerahkan kapal induk ke wilayah tersebut sebagai bagian dari upaya mencegah perang antara Israel dengan Hamas agar tidak berkembang menjadi konflik regional.
Washington mempercepat dukungan militernya kepada Israel dan memperkuat pasukannya di wilayah itu, termasuk dengan kapal induk USS Gerald R Ford dan kapal perang lainnya.
Warga Palestina di Gaza dalam wawancara dengan Aljazeera mengatakan mereka melihat tentara dengan lambang bendera AS dan tentara itu berbicara dalam bahasa Inggris ketika bertempur bersama pasukan Israel di Gaza.
Kabar itu bisa memperkuat dugaan AS sebetulnya sudah mengerahkan tentaranya untuk ikut bertempur dalam serangan darat di Gaza bersama pasukan Israel.
Hamas melancarkan serangan dari darat, laut, dan udara ke Israel pada 7 Oktober lalu.
Menanggapi serangan tersebut, militer Israel membalasnya dengan membombardir Gaza, Palestina, yang telah menewaskan lebih dari 11.000 warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak. Para pengamat mengatakan serangan Israel itu merupakan genosida.
Pasukan AS di wilayah tersebut juga mengalami lonjakan serangan terkait konflik dalam beberapa pekan terakhir. Mereka telah menjadi sasaran lebih dari 40 kali sejak pertengahan Oktober, menyebabkan beberapa personel Amerika mengalami luka ringan.
Washington menyalahkan kelompok-kelompok yang didukung Iran atas kekerasan tersebut dan telah melakukan tiga serangan terhadap situs-situs yang terkait dengan Taheran di Suriah.