Tradisi mayat jadi santapan burung masih berlaku di Tibet
Nantinya, tubuh jenazah akan dipotong-potong dan dijadikan makanan bagi burung pemakan bangkai.
Namanya pemakaman langit. Ini adalah sebuah tradisi pemakaman masih dijalankan di Tibet. Nantinya, tubuh jenazah akan dipotong-potong dan dijadikan santapan burung pemakan bangkai.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Kamis (25/7), pemakaman langit adalah praktik penguburan yang dilakukan di Provinsi Qinghai, di Wilayah Tibet, dan di Mongolia Dalam, serta Mongolia.
-
Mengapa terjadi perdebatan di komunitas ilmiah tentang terbentuknya Dataran Tinggi Tibet? Ada banyak perdebatan di komunitas ilmiah tentang apa yang mungkin terjadi di balik terbentuknya Dataran Tinggi Tibet. Sebuah teori baru diajukan pada konferensi Persatuan Geofisika Amerika pada bulan Desember lalu, yang menyatakan bahwa Lempeng India sedang “delaminasi”.
-
Apa yang Shanty lakukan di Bhutan? Di Bhutan, Shanty melakukan banyak hal termasuk menikmati kuliner yang ada di sana. Ia pun bersyukur karena bisa melihat Pegunungan Himalaya dengan kedua matanya sendiri.
-
Apa yang ditemukan di China selatan? Sebuah fosil buaya yang telah punah ditemukan dengan kondisi terpenggal di China selatan.
-
Kapan Shanty pergi ke Bhutan? Liburan ke Bhutan menjadi perjalanan penutup akhir tahun 2023 ini bagi Shanty.
-
Bagaimana Shanty menikmati pemandangan di Bhutan? Di Bhutan, Shanty dapat menikmati keindahan pemandangan yang menakjubkan.
-
Di mana Shanty menginap di Bhutan? Selama berada di Bhutan, Shanty menginap di sebuah resor yang menawarkan pemandangan yang sangat memikat.
Sebagian besar masyarakat di Tibet dan Mongolia merupakan penganut ajaran Buddha Vajrayana, yang mengajarkan adanya perpindahan roh atau reinkarnasi.
Ini berarti mereka tidak melihat tubuh manusia sebagai suatu kebutuhan untuk dipertahankan, layaknya sebuah bejana kosong, sehingga mereka menghilangkannya melalui pemakaman langit.
Dalam beberapa hari sebelum upacara pemakaman para rahib, yang dikenal sebagai lama, akan melantunkan mantra di sekitar jenazah dan membakar kemenyan. Tubuh jenazah kemudian akan dipotong-potong oleh para biksu, atau lebih umumnya para Rogyapas (pemecah tubuh).
Para pemecah tubuh melakukan tugas itu berdasarkan ajaran Buddha. Proses ini akan membuat kemudahan bagi jiwa yang meninggal terus berlanjut.
Beberapa cerita menjelaskan bagian-bagian tubuh yang tersisa akan ditaruh di Menara Keheningan selama satu tahun, di mana mayat pria dan wanita akan ditempatkan di bagian yang berbeda.
Ketika nantinya hanya tinggal tulang yang tersisa, maka tulang-tulang itu juga akan dipecah-pecahkan dengan palu dan ditumbuk sampai halus, untuk dijadikan makanan bagi burung yang lebih kecil, seperti gagak dan elang.
Fungsi pemakaman langit adalah untuk membuang sisa tubuh manusia melalui kebaikan yakni dengan cara memberikan daging manusia untuk burung pemakan bangkai. Ini lantaran akan menyelamatkan kehidupan binatang-binatang kecil yang kemungkinan akan dijadikan santapan bagi burung pemakan bangkai.
(mdk/fas)