Tragedi Kebakaran Saat Pernikahan di Irak, "Kami Mati Rasa, Kami Merasa Hampa"
Pasangan pengantin Irak mengungkapkan rasa kehilangan mendalam setelah lebih dari 100 orang meninggal akibat kebakaran saat pernikahan mereka pekan lalu.
Pekan lalu pesta pernikahan di Irak menjadi tragedi setelah kebakaran merenggut nyawa ratusan tamu undangan.
Tragedi Kebakaran Saat Pernikahan di Irak, "Kami Mati Rasa, Kami Merasa Hampa"
Haneen dan Ravan, sepasang pengantin baru di Irak, mengungkapkan rasa kehilangan mendalam setelah lebih dari 100 orang meninggal akibat kebakaran saat pernikahan mereka pekan lalu.
Acara pernikahan mereka, yang berlangsung di Qaracosh, dekat kota Mosul, berubah menjadi malapetaka ketika api melalap tempat gedung acara.
-
Kenapa kisah cinta mereka berakhir tragis? Sayang, kisah cinta mereka harus berujung tragis.
-
Apa yang terjadi dengan pernikahan di Indonesia? Dalam sepuluh tahun terakhir, Indonesia telah menyaksikan penurunan tajam dalam jumlah pernikahan.
-
Di mana tragedi ini terjadi? Hari ini, 13 November pada tahun 1998 silam, terjadi demonstrasi besar-besaran di kawasan Semanggi, Jakarta.
-
Kapan tragedi ini terjadi? Tragedi Semanggi I terjadi pada 11-13 November 1998. Kejadian ini menyebabkan tewasnya 17 warga sipil.
-
Kapan tragedi Kanjuruhan terjadi? Puncaknya meletus pada Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022.
-
Dimana pernikahan diharamkan? "Kedelapan (dari sepuluh perkara yang dilarang dilakukan ketika ihram) yaitu akad nikah. Akad nikah diharamkan bagi orang yang sedang ihram, bagi dirinya maupun bagi orang lain (menjadi wali)"
Kisah tragis ini bermula ketika Haneen dan Ravan sedang berdansa di tempat pernikahan mereka. Tiba-tiba, kembang api dalam ruangan mulai memanjat ke langit-langit, dan seluruh ruangan terbakar dengan cepat.
Korban selamat, seperti Raniaa Waad, seorang remaja berusia 17 tahun, menceritakan momen mengerikan tersebut.
Dia mengatakan saat kebakaran terjadi, mereka tidak bisa melihat apa-apa dan merasa sesak. Mereka berjuang untuk menemukan jalan keluar dari kobaran api yang mengerikan.
Sumber: tyla.com
Meskipun hari pernikahan mereka seharusnya menjadi salah satu hari yang paling bahagia dalam hidup mereka, kini Haneen dan Ravan merasa hampa.
Revan mengungkapkan “Di dalam hati kami sudah mati,” katanya. "Kami mati rasa. Kami sudah hampa."
- 36 Tahun Tragedi Bintaro, Cerita Kelam yang masih Menyisakan Duka Mendalam
- Kebakaran di Pesta Pernikahan, 100 Orang Tewas dan Ratusan Luka Serius
- Temuan Kulit dan Otak Manusia dari Zaman Perunggu di Turki Ungkap Tragedi Mengenaskan 2.700 Tahun Silam
- Sekjen PDIP Nilai Tragedi Kudatuli Harusnya Pelanggaran HAM Berat
Dia menambahkan istrinya ‘tidak dapat berbicara’ setelah kejadian tragis itu. Peristiwa itu juga membuat ayahnya harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Ravan juga membagikan momen mengerikan ketika mereka menyadari terjadi pemadaman listrik tepat sebelum mereka melakukan tarian pertama mereka. Ketika lampu kembali menyala, dia melihat api berkobar di langit-langit.
Pihak berwenang setempat menyatakan bahan bangunan yang mudah terbakar menjadi salah satu penyebab tragedi ini. Jamil al-Jamil, seorang teman dari pasangan ini, mengungkapkan kehilangan begitu banyak anggota keluarga jauh lebih berat daripada luka-luka fisik yang mereka alami dalam kebakaran tersebut.
Kisah tragis pernikahan ini mencerminkan betapa cepatnya suatu kejadian dapat berubah menjadi malapetaka, mengubah sebuah hari yang seharusnya bahagia menjadi sebuah tragedi yang menghancurkan. Haneen, Ravan, dan semua yang terlibat dalam peristiwa ini akan merasakan kehilangan ini selamanya.
Sumber: tyla.com