Tulang Manusia Tertua di Dunia Berusia 90.000 Tahun Ditemukan di Arab Saudi
Proses penggalian ini bekerja sama dengan peneliti dari Universitas Oxford, Inggris.
Tim arkeologi dari Komisi Pariwisata dan Warisan Nasional Arab Saudi menemukan tulang manusia berusia 90.000 tahun di dekat daerah Tayma, di bagian utara negara tersebut. Proses penggalian ini bekerja sama dengan peneliti dari Universitas Oxford, Inggris.
Jika terkonfirmasi, temuan ini mengindikasikan manusia meninggalkan Afrika setidaknya 30.000 tahun lebih awal daripada perkiraan sebelumnya, dikutip dari laman IFL Science, Sabtu (18/2).
-
Apa yang ditemukan oleh sukarelawan di situs arkeologi? Sukarelawan yang terlibat dalam penggalian di situs arkeologi menemukan patung kepala wanita Romawi kuno dengan ukiran khas.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Sarsina? Para arkeolog di Italia telah berhasil mengungkapkan sebuah penemuan menakjubkan di kota Sarsina. Penemuan ini diumumkan Kementerian Kebudayaan Italia (MIC) dalam keterangan persnya.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Kastil Ayanis? Para arkeolog menemukan beberapa artefak bela diri saat melakukan penggalian di sebuah kastil kuno di Turki. Artefak bela diri tersebut berisi tiga perisai perunggu, baju besi, dan sebuah helm perunggu yang berasal dari 2.700 tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Inggris? Temuan ini disebut satu-satunya di dunia, telur yang masih utuh dengan cairan putih dan kuningnya. Ini satu-satunya telur di dunia yang ditemukan dalam kondisi utuh kendati telah berumur 1.700 tahun.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Inggris? Baru-baru ini arkeolog menemukan kapak genggam prasejarah di Inggris. Ilmuwan takjub dengan ukuran perkakas berusia 300.000 tahun ini, yang dinilai sangat besar.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di kota kelahiran Sinterklas? Para arkeolog menemukan sejumlah hiasan plakat kaca dengan desain yang sangat indah saat menggali di kota kelahiran Sinterklas.
Teori sebelumnya menyebutkan, manusia pertama kali melakukan perjalanan keluar dari Afrika sekitar 60.000 tahun lalu, 140.000 tahun setelah Homo sapiens pertama kali muncul. Namun Pangeran Saudi, Sultan bin Salman bin Abdulaziz mengesampingkan teori tersebut saat mengumumkan temuan ini dalam pidatonya di French Academie des Beaux Arts.
Tulang itu tidak hanya mewakili bagian tubuh manusia tertua yang pernah digali, tetapi juga menulis ulang seluruh sejarah migrasi spesies kita.
Walaupun penemuan itu memang menunjukkan bahwa Homo sapiens telah mencapai Semenanjung Arab lebih awal dari yang dimungkinkan oleh hipotesis Out of Africa, itu tidak membenarkan klaim aneh yang dibuat oleh Ali Ghabban, kepala Komisi Pariwisata dan Warisan Nasional Saudi, bahwa relik tersebut membuktikan bahwa kehidupan manusia dimulai 325.000 tahun yang lalu.
Temuan ini juga membantu peneliti menjelaskan rute yang diambil manusia ketika meninggalkan Afrika. Ada dua teori terkait hal ini; beberapa ahli meyakini nenek moyang manusia memasuki Eurasia melalui Mesir dan Sinai, sedangkan teori lainnya menyebutkan mereka berkelana melalui Ethiopia dan Arabia.
Meskipun belum ada tulang milik manusia modern yang ditemukan di mana pun di dunia sebelum penemuan ini, fosil spesies manusia purba yang telah punah lainnya telah ditemukan. Yang tertua adalah tulang rahang – lengkap dengan deretan gigi – yang ditemukan di Ethiopia dan diyakini berusia 2,8 juta tahun.
Para peneliti belum menentukan dengan tepat spesies manusia purba mana yang memiliki tulang tersebut, meskipun memiliki sejumlah karakteristik yang sama dengan Homo habilis dan Australopithecus afarensis.
(mdk/pan)