Turki Larang Pesawat Presiden Israel Melintasi Wilayah Udaranya
Presiden Israel terbang ke Baku, Azerbaijan untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Iklim COP29.
Turki menolak permintaan dari Presiden Israel Isaac Herzog untuk mengizinkan pesawatnya melintasi wilayah udara Turki dalam perjalanan menuju KTT Iklim COP29 yang berlangsung di Baku, Azerbaijan. Pejabat Turki mengonfirmasi Israel telah mengajukan permohonan tersebut, namun permintaan itu ditolak.
Menurut pernyataan kantor kepresidenan Israel pada Sabtu (16/11), Presiden Herzog batal hadir di COP29 dengan alasan adanya kekhawatiran terkait keamanan, seperti dilansir Anadolu, Senin (18/11).
- Imbas Bertemu Presiden Israel, Kader NU Munawir Aziz Dinonaktifkan Sebagai Stafsus Pemkab Kudus
- Blak-blakan Ketum PBNU Pernah Berkunjung ke Israel, Ini Cerita Lengkapnya
- Detik-Detik Jatuhnya Helikpoter Presiden Iran, Tergelincir dari Atas Gunung yang Curam
- Turki Hentikan Kegiatan Perdagangan dengan Israel
Hubungan antara Turki dan Israel semakin memburuk sejak dimulainya serangan Israel yang menghancurkan terhadap Jalur Gaza. Hingga saat ini, Israel telah membunuh hampir 44.000 warga Palestina di Gaza dan membuat kondisi hidup di wilayah tersebut menjadi sangat sulit.
Sebelumnya pada Rabu (13/11), Presiden Recep Tayyip Erdogan mengumumkan Turki telah memutuskan semua hubungan dengan Israel. Erdogan menyampaikan pernyataan tersebut kepada wartawan setelah kunjungan ke Arab Saudi dan Azerbaijan.
“Pemerintah Republik Turki, di bawah kepemimpinan Tayyip Erdogan, tidak akan melanjutkan atau mengembangkan hubungan dengan Israel,” ujar Erdogan, seperti dilansir Middle East Eye (MEE).
“(Koalisi yang berkuasa) bertekad dalam keputusannya untuk memutuskan hubungan dengan Israel, dan kami akan mempertahankan sikap ini di masa mendatang.” tegas Erdogan juga.
“Kami, sebagai Republik Turki dan pemerintahnya, saat ini telah memutuskan semua hubungan dengan Israel.”
Embargo Senjata
Meskipun Turki telah memberlakukan embargo perdagangan terhadap Israel pada Mei, Ankara tetap mempertahankan hubungan diplomatik dengan Israel. Pemerintah Turki secara resmi memanggil duta besarnya untuk konsultasi tahun lalu, tetapi misi diplomatik di Tel Aviv tetap beroperasi.
Sementara itu, Israel juga mengevakuasi kedutaannya di Ankara dengan alasan keamanan. Pada Rabu, Erdogan menekankan Turki akan berupaya meminta pertanggungjawaban Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas tindakan genosida di Jalur Gaza.
Awal tahun ini, Turki berpartisipasi dalam kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) untuk mendukung Palestina dan mengadvokasi embargo senjata terhadap Israel. Erdogan menyatakan, 52 negara dan dua organisasi internasional telah mendukung inisiatif embargo senjata yang diluncurkan Turki di PBB pada awal November, yang bertujuan untuk menghentikan pengiriman senjata ke Israel.
“Kami baru-baru ini menyerahkan surat resmi mengenai inisiatif ini kepada presiden Dewan Keamanan PBB dan sekretaris jenderal PBB,” kata Erdogan.
“Selama pertemuan puncak (KTT Liga Arab dan OKI) di Riyadh, sebuah keputusan dibuat untuk mengundang semua organisasi dan anggota Liga Arab menandatangani surat tersebut," pungkasnya.