52 Negara dan Dua Organisasi Internasional Serukan Embargo Senjata Terhadap Israel
Surat usulan embargo yang ditandatangani 52 negara dikirim ke PBB.
Sebanyak 52 negara dan dua organisasi menandatangani surat yang berisi seruan embargo senjata untuk Israel, menyatakan tentara Israel melakukan genosida terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza. Surat tersebut dikirim Kementerian Luar Negeri Turki ke PBB.
Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan mengatakan saat menghadiri pertemuan kerjasama Turki-Afrika di Djibouti, seruan embargo senjata tersebut harus diulang di setiap kesempatan, "bahwa menjual senjata ke Israel berarti terlibat dalam genosidanya", seperti dikutip dari The Cradle, Selasa (5/11).
Duta Besar Turki untuk PBB, Ahmed Yildiz mengatakan tindakan Israel telah mendorong wilayah tersebut ke jurang peperangan.
Seruan embargo senjata juga disampaikan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan bulan lalu. Menurut Erdogan, embargo merupakan "solusi efektif" untuk mengakhiri perang genosida Israel di Gaza.
Erdogan mengatakan, Israel berusaha mengobarkan api konflik ke seluruh wilayah dan negara Zionis itu akan "mendapat balasan atas genosida yang sedang berlangsung di Gaza, cepat atau lambat."
Pengiriman Minyak ke Israel
Kendati Ankara menyerukan embargo senjata terhadap Israel, Turki masih terus mengizinkan transit pengiriman minyak dari Azerbaijan ke Israel. Minyak tersebut, yang melewati pipa minyak Baku – Tbilisi – Ceyhan dan kemudian dimuat ke kapal tanker untuk dikirim ke Israel, sangat penting bagi perekonomian Israel dan bagi angkatan udara dan tentaranya untuk melanjutkan serangan terhadap Gaza dan Lebanon.
“Erdogan, matikan katup minyak,” demikian bunyi spanduk yang dibawa oleh kelompok aktivis “Seribu Pemuda untuk Palestina” dalam sebuah protes di luar markas besar Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berkuasa di Istanbul pada awal September. “Akhiri partisipasi Anda dalam genosida Israel.”
Erdogan dan Fidan sebelumnya berkolaborasi dengan Israel dan Partai Demokrat Kurdistan (KDP), yang dipimpin oleh Masoud Barzani, di Irak utara dalam skema pengiriman minyak mentah Kurdi ke Israel. Pada Juni 2014, ketiga negara tersebut mendukung invasi ISIS ke Mosul, yang memungkinkan Peshmerga Kurdi menaklukkan Kirkuk yang kaya minyak dan memulai ekspor minyak ke Israel melalui Turki.