Ulama Saudi klaim temukan obat MERS
"Saya yakin dengan keefektivitasannya dan kemampuannya untuk menyembuhkan virus termasuk MERS," kata Amrani.
Di saat Riyadh menyatakan empat kematian baru akibat virus Flu Unta (MERS) dan 18 kasus infeksi terbaru kemarin, seorang ulama Arab Saudi menyatakan dia telah menemukan obat untuk virus mematikan itu. Namun, pernyataannya itu justru mendorong cemoohan di media sosial.
Abdullah al-Amrani mengatakan kepada surat kabar Al-Hayat dalam sebuah wawancara diterbitkan dua hari lalu bahwa dia telah 'berhasil' menemukan obat herbal yang diambil dari praktik obat Islam, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Jumat (9/5).
-
Apa penyakit mematikan yang telah menginfeksi ratusan warga Israel? Virus yang bisa berefek mematikan, West Mile, menjangkiti 100 warga Israel. Delapan orang dirawat di ICU karena diserang virus ini dan saat ini dalam kondisi kritis.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Dimana para ilmuwan mengambil inti es yang berisi virus purba? Pada 2015 tim peneliti internasional menjelajah ke Gletser Guliya yang terpencil di Dataran Tinggi Tibet di Himalaya untuk mengumpulkan inti es sepanjang ratusan meter.
-
Siapa yang telah mengeluarkan Surat Edaran tentang Kewaspadaan Terhadap Penyakit Virus Marburg? Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan Surat Edaran tentang Kewaspadaan Terhadap Penyakit Virus Marburg.
-
Di mana virus Nipah ditemukan di luar Malaysia? Selain itu, virus ini juga ditemukan di Bangladesh pada 2001.
-
Apa saja jenis virus yang dapat menyerang manusia? Virus Polio. Virus ini merupakan penyebab penyakit polio, yaitu penyakit yang menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan. Virus ini menular melalui kontak dengan tinja atau air kotor yang tercemar virus. Penyakit ini dapat dicegah dengan vaksinasi. Virus Hepatitis. Virus ini merupakan penyebab penyakit hepatitis, yaitu peradangan pada hati. Ada beberapa jenis virus hepatitis, seperti hepatitis A, B, C, D, dan E. Virus ini menular melalui kontak dengan darah, cairan tubuh, atau makanan yang terkontaminasi virus. Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi seperti sirosis, kanker hati, atau gagal hati. Virus Influenza. Virus ini merupakan penyebab penyakit influenza, yaitu penyakit yang menyerang saluran pernapasan. Virus ini menular melalui udara saat penderita batuk, bersin, atau berbicara. Penyakit ini dapat menyebabkan gejala seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, batuk, pilek, atau sakit tenggorokan. Penyakit ini dapat dicegah dengan vaksinasi. Virus Dengue. Virus ini merupakan penyebab penyakit demam berdarah dengue (DBD), yaitu penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Virus ini menular melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi virus. Penyakit ini dapat menyebabkan gejala seperti demam tinggi, nyeri sendi, ruam, muntah, atau perdarahan. Penyakit ini dapat dicegah dengan menghindari gigitan nyamuk. Virus Rabies. Virus ini merupakan penyebab penyakit rabies, yaitu penyakit yang menyerang sistem saraf dan otak. Virus ini menular melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi virus, seperti anjing, kucing, atau kelelawar. Penyakit ini dapat menyebabkan gejala seperti gila air, agresif, halusinasi, atau koma. Penyakit ini dapat dicegah dengan vaksinasi. Virus Rotavirus. Virus ini merupakan penyebab penyakit diare akut pada anak-anak. Virus ini menular melalui kontak dengan tinja atau muntah penderita. Penyakit ini dapat menyebabkan gejala seperti diare, muntah, dehidrasi, atau kejang. Penyakit ini dapat dicegah dengan vaksinasi. Virus Zika. Virus ini merupakan penyebab penyakit zika, yaitu penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes. Virus ini menular melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi virus, atau melalui hubungan seksual dengan penderita. Penyakit ini dapat menyebabkan gejala seperti demam, ruam, sakit mata, atau nyeri sendi. Penyakit ini dapat berbahaya bagi ibu hamil karena dapat menyebabkan mikrosefali pada bayi. Virus Ebola. Pertama kali, virus ini ditemukan di dekat sungai Ebola di Zaire (Kongo) sekitar tahun 1976. Ebola merupakan salah satu virus mematikan bagi manusia. Virus ini dapat menyebabkan demam, diare hingga pendarahan. Penyebaran virus melalui kontak dengan benda yang telah terkontaminasi cairan tubuh penderita. Sayangnya, hingga kini virus ebola masih belum ditemukan pengobatannya sama halnya dengan virus HIV. Virus HIV. Virus ini merupakan virus yang akan memperlemah kekebalan tubuh manusia. Hal tersebut akan menyebabkan tubuh rentan terhadap infeksi atau penyakit lainnya. HIV memiliki arti Human Immunodeficiency Virus. Penyebab virus ini ialah adanya proses kontak fisik dengan penderita HIV melalui hubungan seksual yang tidak sehat, pemakaian jarum suntik bekas dengan penderita HIV, penggunaan alat pembuat tato dan body piercing. Tapi, virus ini tidak akan menular melalui kontak langsung sehari-hari ya, misalnya bersentuhan, berjabat tangan, dan berpelukan. Jika virus ini terus berkembang maka virus ini bisa menimbulkan penyakit AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome). Virus Corona Paramyxovirus. Siapa yang pernah mendengar nama virus ini? Tentunya virus ini cukup asing di telinga kita. Namun, virus ini rupanya merupakan salah satu virus yang bisa mengancam nyawa manusia. Virus Corona Paramyxovirus menyerang sistem pernafasan sehingga virus ini dapat menular jika manusia menghirup udara yang mengandung virus ini. Hal terburuknya, yaitu virus ini dapat menyebabkan penyakit Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Penyakit ini salah satu jenis penyakit pneumonia yang menginfeksi saluran pernapasan seseorang. Virus berbahaya ini menular lebih cepat dibandingkan virus HIV dan virus Ebola. Virus Herpes Simplex. Virus ini memiliki perbedaan dengan virus lain karena virus Herpes Simplex ini menyerang kulit manusia. Ada delapan jenis virus herpes, dari 100 lebih, yang secara rutin menyerang manusia: virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1) dan 2 (HSV-2), virus varicella-zoster, cytomegalovirus, virus Epstein-Barr, dan virus manusia. herpesvirus 6,7 dan 82. Virus ini dapat menyebabkan luka melepuh di mulut, bibir, kelamin, atau bagian tubuh lainnya. Virus ini menular melalui kontak langsung dengan luka melepuh atau cairan tubuh penderita. Virus Varicella-zoster. Virus ini merupakan penyebab cacar air dan cacar api. Cacar air adalah penyakit yang ditandai dengan ruam berisi cairan yang gatal di seluruh tubuh. Cacar api adalah penyakit yang ditandai dengan nyeri dan ruam pada satu sisi tubuh. Virus ini menular melalui kontak langsung dengan ruam atau melalui udara saat penderita batuk atau bersin. Virus Human papilomavirus (HPV). Virus ini merupakan penyebab penyakit kelamin HPV. HPV adalah penyakit yang ditandai dengan adanya kutil di alat kelamin atau sekitarnya. Virus ini menular melalui hubungan seksual dengan penderita. Beberapa jenis virus HPV dapat meningkatkan risiko kanker serviks, kanker penis, kanker anus, atau kanker tenggorokan. Virus Rubella. Virus ini merupakan penyebab campak jerman. Campak jerman adalah penyakit yang ditandai dengan demam, ruam merah, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Virus ini menular melalui udara saat penderita batuk atau bersin. Virus ini sangat berbahaya bagi ibu hamil karena dapat menyebabkan cacat bawaan pada bayi. Virus Variola. Virus ini merupakan penyebab cacar (smallpox). Cacar adalah penyakit yang ditandai dengan demam tinggi, sakit kepala, mual, dan ruam berisi nanah di seluruh tubuh. Virus ini menular melalui kontak langsung dengan ruam atau melalui udara saat penderita batuk atau bersin. Virus ini telah dinyatakan punah sejak tahun 1980 setelah program vaksinasi global. Virus Molluscum contagiosum. Virus ini merupakan penyebab bintil-bintil di kulit. Bintil-bintil ini berwarna putih atau merah muda, berbentuk bulat, dan berukuran kecil. Virus ini menular melalui kontak langsung dengan bintil-bintil atau benda yang terkontaminasi. Virus ini biasanya tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa bulan. Virus Monkeypox. Virus ini merupakan penyebab cacar monyet. Cacar monyet adalah penyakit yang ditandai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, dan ruam berisi cairan di seluruh tubuh. Virus ini menular melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, seperti monyet, tupai, atau tikus, atau melalui kontak dengan cairan tubuh atau ruam penderita. Virus ini jarang menular antarmanusia dan biasanya tidak berakibat fatal.
"Saya yakin dengan keefektivitasannya dan kemampuannya untuk menyembuhkan penyakit keras kepala dan virus termasuk MERS," kata Amrani. Dia menjelaskan dirinya telah mencoba obatnya itu kepada satu atau dua pasien, di mana satu di antaranya mengidap AIDS dan lainnya mengidap Leukemia, dan keduanya merasa lega dari penyakit mereka.
Namun, klaim dari Amrani itu memicu ejekan di Twitter di mana seorang pengguna bercanda bahwa hal itu bagian dari ekspansi bisnis para ulama di sektor kesehatan.
"Anda telah memperluas bisnis Anda dari perdagangan di bidang keagamaan ke bidang kesehatan dan obat-obatan, tapi tolong jangan katakan Anda memiliki obat untuk menyembuhkan MERS atau AIDS," tulis salah satu pengguna Twitter.
"Insya Allah, virus itu akan segera hilang berkat penemuan ulama dari Tabuk," kicau pengguna Twitter lainnya.
Amrani bukanlah satu-satunya ulama yang mengeluarkan pernyataan terkait virus yang sejauh ini telah menewaskan 121 orang di Saudi.
Pekan lalu, seorang ulama mencemooh orang yang memakai masker pelindung dan mengatakan tindakan itu tidak akan membantu.
"Saya pergi ke bandara kemarin dan saya melihat sejumlah besar orang yang memakai masker, saya pergi ke pasar dan saya melihat orang-orang memakai mereka juga," ujar Mohammad al-Arifi selama khotbah salat Jumatnya, pekan lalu.
"Lagian penyakit ini bahkan tidak menyebar di udara. Jika ada orang yang terinfeksi dan berdiri di depan Anda lalu (mereka) bersin atau batuk, dan jika orang itu berdiri cukup dekat, Anda akan terinfeksi," jelas dia.
"Tapi jika Anda (berdiri) agak jauh, virus itu berat dan jatuh ke tanah. Virus tidak terbang dan masuk ke dalam hidung Anda," lanjut dia.
Arifit mengatakan beberapa orang yang mengenakan topeng sekalipun bahkan masih bisa terinfeksi karena itu."
Namun, pernyataan ini telah membuat beberapa pengamat kesal, yang mengatakan nasihat seperti itu seharusnya hanya diberikan oleh profesional di bidang medis.
Seorang penulis untuk koran Al-Sharq Al-Awsat yang berbasis di London mengatakan kepada Al Arabiya bahwa penanganan soal Flu Unta dan pengobatannya hanya boleh dilakukan dengan profesional yang relevan.
Fahad al-Shagrani mengatakan dewan ulama Arab Saudi senior penerbit eksklusif fatwa agama, dan hanya mereka yang memiliki hak untuk mengeluarkan fatwa mengenai virus Flu Unta dan langkah-langkah pencegahannya.
Shagrani menekankan bahwa dewan telah mengkhususkan komite untuk mengeluarkan fatwa ketika datang situasi seperti itu.
“What is happening is that some people are talking about [it] when they shouldn’t be talking,” he said.
"Apa yang terjadi adalah bahwa beberapa orang berbicara tentang (itu) ketika mereka tidak boleh bicara," ucapnya.
Penulis mengatakan bahwa ulama yang membuat pernyataan terkait virus Flu Unta secara bebas terpisah dari otoritas Saudi hanya akan membingungkan masyarakat dan meremehkan ilmu kedokteran."
Baca juga:
Pulang umroh, 3 warga Kendari positif terjangkit virus MERS
Pegawai Bandara Soekarno-Hatta rentan terkena virus MERS
Takut terkena MERS, sejumlah jamaah di Solo batalkan umrah
Pasien diduga MERS bertambah satu lagi di Padang
Dua RSUD di Banten siap tampung pasien MERS