Utusan Khusus PBB Temui Pejabat ASEAN di Jakarta, Bahas Penyelesaian Konflik Myanmar
Menurut tiga sumber yang mengetahui jadwal Burgener, utusan khusus PBB untuk Myanmar itu tidak akan menghadiri konferensi tingkat tinggi (KTT) Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) pada Sabtu (24/4).
Utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Christine Schraner Burgener akan berkunjung ke Jakarta pada Kamis (22/4) untuk bertemu para pejabat negara-negara Asia Tenggara guna mencari jalan untuk mengakhiri pertumpahan darah dan memulihkan stabilitas di Myanmar, menurut tiga sumber yang mengetahui gerakannya.
Menurut tiga sumber yang mengetahui jadwal Burgener, utusan khusus PBB untuk Myanmar itu tidak akan menghadiri konferensi tingkat tinggi (KTT) Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) pada Sabtu (24/4), tetapi akan mengadakan pertemuan di sela-sela acara yang khusus diselenggarakan untuk membahas isu Myanmar tersebut.
-
Kapan HUT Kodam Jaya diperingati? Setiap tanggal 24 Desember diperingati HUT Kodam Jaya.
-
Kapan Kodak bangkrut? Ya, perusahaan yang memiliki slogan “You press the button, we do the rest” itu pada tahun 2012 lalu dinyatakan bangkrut.
-
Kenapa Kue Tapel mirip Kue Leker? Cita rasa gurih, harum dan sedikit manis berpadu jadi satu di tiap porsinya. Belum lagi teksturnya cukup unik, yakni renyah di luar dan lembut di dalam, membuat Kue Tapel mirip kue leker.
-
Kapan R.A.A Kusumadiningrat memimpin? Sebelumnya, R.A.A Kusumadiningrat sempat memerintah pada 1839-1886, dan memiliki jasa besar karena mampu membangun peradaban Galuh yang cukup luas.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
-
Kapan Raden Rakha lahir? Raden Rakha memiliki nama lengkap Raden Rakha Daniswara Putra Permana. Ia lahir pada 16 Februari 2007 dan kini baru berusia 16 tahun.
Sejak militer menggulingkan pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi pada 1 Februari 2021, Myanmar telah mengalami kekacauan yang hebat di tengah tindakan keras yang mematikan oleh junta terhadap pengunjuk rasa dan jatuhnya ekonomi, meningkatkan kekhawatiran bahwa negara itu akan menjadi negara yang gagal.
Dilansir Antara mengutip Reuters, Kamis (22/4), pada pertemuan tertutup Dewan Keamanan PBB pada 1 April, Burgener memperingatkan jika "tindakan kolektif" tidak diambil oleh komunitas internasional untuk membatalkan kudeta maka "pertumpahan darah akan segera terjadi".
Burgener telah mengatur pertemuan dengan menteri luar negeri Indonesia, Singapura, dan Brunei Darussalam, menurut sumber PBB, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.
Dia juga meminta pertemuan dengan pemimpin junta Min Aung Hlaing, yang akan menghadiri pertemuan di Jakarta menurut juru bicara militer yang dikutip oleh Nikkei Asia.
Burgener, yang telah berada di Thailand selama 12 hari terakhir, telah berkomunikasi dengan militer sejak kudeta, tetapi upayanya berulang kali untuk mengunjungi Myanmar telah dihalangi.
Sebelumnya, menlu Malaysia juga telah mengumumkan perjalannya ke Jakarta untuk menghadiri pertemuan ASEAN tersebut.
Dalam keterangan tertulisnya, Menlu Hishammuddin Tun Hussein juga menyampaikan rencananya untuk melakukan pembicaraan per telepon dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres guna membahas krisis Myanmar.
"Saya percaya perbincangan kami akan turut menyentuh mengenai situasi terkini di Myanmar selain kerja sama PBB dan Malaysia," kata Hishammuddin.
Baca juga:
Junta Militer Myanmar Impor Peralatan Radar dari Rusia Senilai Hampir USD 15 Juta
Mampukah ASEAN Memberi Solusi untuk Akhiri Kekerasan Militer di Myanmar?
Ketua Kelompok Etnis Myanmar: Junta Militer Tak Punya Hati Untuk Kemanusiaan
Myanmar Bisa Jadi Negara Gagal di Asia, Diprediksi Bakal Seperti Afghanistan
Jurnalis Jepang Minta Junta Militer Myanmar Bebaskan Rekan Mereka yang Ditangkap
Junta Militer Myanmar Tangkap Wartawan Jepang
Stasiun TV Junta Siarkan Foto Wajah Demonstran Luka Lebam Seusai Disiksa Militer