Vaksin Pfizer Kurang Efektif Lawan Virus Corona Varian Afrika Selatan
Perusahaan tersebut menyampaikan, meskipun temuan ini tidak menunjukkan perlunya vaksin baru untuk mengatasi varian yang muncul, Pfizer dan BioNTech siap untuk merespons jika varian SARS-CoV-2 menunjukkan bukti kurang efektiknya vaksin Covid-19.
Vaksin Covid-19 Pfizer Inc-BioNTech, tampaknya kurang ampuh melawab virus yang direkayasa dengan tiga mutasi utama dari varian virus corona baru yang ditemukan di Afrika Selatan, menurut sebuah penelitian laboratorium yang dilakukan perusahaan farmasi AS tersebut.
Penelitian Pfizer dan ilmuwan dari University of Texas Medical Branch (UTMB), yang belum ditinjau oleh rekan sejawat, menunjukkan penurunan kurang dari dua kali lipat dalam tingkat titer antibodi, menunjukkan vaksin kemungkinan akan efektif dalam menetralkan virus yang disebut mutasi E484K dan N501Y ditemukan pada varian Afrika Selatan.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kenapa cromboloni viral di media sosial? Tips Membuat Cromboloni saat ini tengah ramai menjadi perbincangan di media sosial khususnya Tiktok.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Di mana virus-virus kuno itu ditemukan? Ilmuwan berhasil menghidupkan kembali virus prasejarah berusia 48.500 tahun yang terperangkap dalam permafrost (lapisan tanah beku) di Siberia.
Penelitian dilakukan pada sampel darah orang yang telah disuntik vaksin. Penemuannya terbatas karena tidak melihat mutasi lengkap yang ditemukan pada varian baru Afrika Selatan.
Perusahaan tersebut menyampaikan, meskipun temuan ini tidak menunjukkan perlunya vaksin baru untuk mengatasi varian yang muncul, Pfizer dan BioNTech siap untuk merespons jika varian SARS-CoV-2 menunjukkan bukti kurang efektiknya vaksin Covid-19.
Dikutip dari Reuters, Kamis (28/1), Pei-Yong Shi, penulis studi dan profesor di UTMB menyampaikan, para ilmuwan saat ini sedang merekayasa virus dengan serangkaian mutasi lengkap dan diperkirakan hasilnya keluar sekitar dua minggu.
Hasilnya lebih menggembirakan daripada penelitian non-peer-review (non peninjauan rekan sejawat) lain dari para ilmuwan di Universitas Columbia pada Rabu pagi, yang menggunakan metode yang sedikit berbeda dan menunjukkan antibodi yang dihasilkan oleh suntikan vaksin secara signifikan menunjukkan kurang efektif melawan varian Afrika Selatan.
Hal yang membuat munculnya perbedaan tersebut ialah temuan Pfizer didasarkan pada virus klcorona yang direkayasa, dan penelitian di Columbia menggunakan pseudovirus berdasarkan virus stomatitis vesikuler, jenis virus yang berbeda. Shi percaya temuan di pseudovirus harus divalidasi menggunakan virus yang sebenarnya.
Penelitian tersebut juga menunjukkan hasil yang lebih baik terhadap beberapa mutasi kunci dari varian virus Inggris yang sangat mudah menular. Shi mengatakan mereka juga sedang mengerjakan virus yang direkayasa dengan mutasi lengkap dari varian itu.
(mdk/pan)