VIDEO Bayi di Gaza Selamat Setelah Dilahirkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel
VIDEO Bayi di Gaza Selamat Setelah Dilahirkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel
Seorang bayi perempuan di Gaza lahir dari rahim ibunya yang terbunuh bersama suami dan putrinya dalam serangan Israel di Kota Rafah kemarin
- PBB: Setiap Hari Ada 10 Anak Gaza yang Satu atau Dua Kakinya Harus Diamputasi karena Serangan Israel
- Tentara Israel Bunuh Diri Setelah Pulang dari Gaza, Pernah Pamer Video Hancurkan Rumah Warga Palestina
- Israel Bunuh 14.500 Anak Gaza Dalam 3.000 Aksi Pembantaian, Lebih Banyak Ketimbang Konflik Mana pun di Dunia
- Video Pengakuan Ibu dan Anak Asal Israel yang Pernah Ditawan di Gaza, Ungkap Hamas Perlakukan Perempuan Seperti Ratu
VIDEO Bayi di Gaza Selamat Setelah Dilahirkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel
Serangan itu juga menewaskan 19 orang lainnya dalam semalam, kata pejabat Palestina.
Korban tewas yang tercatat merupakan dampak dari serangan terhadap dua rumah termasuk 13 anak-anak dari satu keluarga.
Dilansir Reuters, Ahad (21/4), bayi perempuan yang berhasil selamat itu memiliki berat 1,4 kg. Dia dilahirkan melalui operasi caesar darurat dari ibunya, Sabreen Al-Sakani yang telah hamil 30 minggu.
A baby girl was delivered posthumously after her pregnant Palestinian mother Sabreen Al-Sakani, her father and her older sister were all killed by an Israeli attack in Gaza’s Rafah pic.twitter.com/43SEpFgP60
— TRT World (@trtworld) April 21, 2024
Menurut keterangan dokter yang menangani, Mohammed Salama, bayi tersebut dalam keadaan stabil dan berangsur-angsur membaik.
Bayi itu ditempatkan di inkubator rumah sakit Rafah bersama bayi lainnya, dengan tulisan di selotip yang ditaruh di dadanya bertuliskan “Bayi dari martir Sabreen Al-Sakani.”
Kakak perempuan bayi itu, Malak, terbunuh dalam serangan Israel bersama ibu dan ayahnya.
Sebelum kematiannya, Malak ingin menamai adik barunya Rouh, yang berarti ‘roh’ dalam bahasa Arab, kata pamannya, Rami Al-Sheikh.
“Gadis kecil Malak pasti sangat senang karena adiknya telah lahir di dunia,” kata pamannya.
Bayi itu diketahui akan tinggal di rumah sakit selama tiga sampai empat minggu, kata Salama, sang dokter.
“Setelah itu kita akan melihat kemana anak ini akan pergi, baik ke keluarga, bibi, paman atau kakek-neneknya. Ini adalah tragedi yang besar. Bahkan jika bayi ini selamat, dia akan menjadi yatim piatu,” katanya.
Menurut pejabat kesehatan Palestina, serangan yang menewaskan 2 wanita dan 13 anak itu terjadi di kedua rumah keluarga milik Abdel Aal.
Ketika ditanyai mengenai korban jiwa di Rafah, seorang juru bicara militer Israel mengatakan target militan ada di berbagai wilayah di Gaza, termasuk kompleks militer, pos-pos peluncuran, dan orang-orang bersenjata.
“Apakah anda melihat seorang pria di antara mereka yang terbunuh?” kata Saqr Abdel Aal, pria Palestina yang keluarganya tewas terbunuh. Dia sedang berduka di atas mayat seorang anak yang dikafani dengan kain kafan putih.
“Semuanya perempuan dan anak-anak,” katanya. “Seluruh identitas saya telah musnah, bersama istri, anak-anak dan semua orang.”
Mohammad al-Behairi mengatakan anak perempuan dan cucunya masih berada di bawah reruntuhan bangunan.
“Ini adalah perasaan sedih, depresi, kami tidak memiliki apa-apa lagi dalam hidup ini untuk ditangisi, perasaan apa yang akan kami miliki? Ketika Anda kehilangan anak-anak, kehilangan orang yang dicintai, bagaimana perasaan Anda?” katanya.
Dari 2,3 juta penduduk Gaza, sebagian besar telah menuju Rafah untuk mencari perlindungan dari serangan Israel yang telah menghancurkan sebagian besar wilayah Jalur Gaza selama serangan enam bulan terakhir.
Otoritas kesehatan Palestina mengatakan, lebih dari 34.000 orang Palestina tewas dalam serangan Israel, yang dimulai setelah pejuang Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober.
Kementerian Kesehatan Palestina kemarin mengatakan serangan militer Israel menewaskan 48 orang dan melukai 79 orang lainnya di Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir.