Virus Corona Sudah Ada di AS Sebelum Jadi Wabah di China dan Menyebar ke Dunia
Studi yang dilakukan CDC ini menganalisis darah dari pendonor yang dikumpulkan oleh Palang Merah AS sejak 13 Desmeber hingga 17 Januari 2020.
Ilmuwan dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) kemarin mengatakan hasil uji sampe darah yang diambil di AS pada 13 Desember tahun lalu mengungkap ada bukti antibodi terhadap virus corona penyebab Covid-19.
Hasil penelitian ini menguatkan studi serupa di Italia dan Prancis yang menyatakan ada indikasi virus corona sudah beredar di sejumlah negara sebelum diidentifikasi di China dan kemudian meledak menjadi pandemi.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Toilet viral di China ini seperti apa? Sebuah video viral memperlihatkan penampakan toilet di China yang sangat berbeda pada umumnya. Melansir dari unggahan akun Instagram @mksinfo.official, menyediakan bilik khusus. Jika pada umumnya, hanya dibagi dalam tiga kategori yaitu, wanita, pria dan difabel, toilet ini justru menyediakan bilik untuk couple. Artinya, di dalam satu bisa digunakan oleh dua gender dalam waktu bersamaan.
-
Apa yang ditemukan di China baru-baru ini? Spesies Baru Titanosaurus Ditemukan di China, Hidup di Zaman Kapur Ahli paleontologi di Tiongkok menemukan fragmen fosil dari genus dan spesies baru dinosaurus sauropoda titanosaurian yang hidup di Bumi selama periode Kapur.
-
Apa yang sedang dirancang oleh China di luar angkasa? China sedang Merancang Teleskop Luar Angkasa yang Tujuannya Bisa Kalahkan Hubble, Begini Spesifikasinya Demi menglahkan Hubble, China membuat teleskop yang punya spesifikasi tinggi.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa yang ditemukan di China selatan? Sebuah fosil buaya yang telah punah ditemukan dengan kondisi terpenggal di China selatan.
Virus corona baru ini boleh jadi sudah menjangkiti sejumlah orang di AS pada 13 Desember 2019, menurut penelitian yang dipublikasi kemarin di jurnal Klinis Penyakit Menular.
Studi yang dilakukan CDC ini menganalisis darah dari pendonor yang dikumpulkan oleh Palang Merah AS sejak 13 Desember hingga 17 Januari 2020.
Dari sampel darah itu, sedikitnya ditemukan 106 antibodi untuk SARS-CoV-2, termasuk sampel darah yang diperoleh dari California, Oregon, dan Washington dari 13 Desember hingga 16 Desember 2019.
"Penularan SARS-CoV-2 kemungkinan sudah terjadi di AS pada Desember 2019, lebih awal dari yang diduga sebelumnya," kata para ilmuwan dalam penelitian ini, seperti dilansir laman South China Morning Post, Selasa (1/12).
Sebelumnya kasus pertama Covid-19 di AS dilaporkan pada 21 Januari.
Memicu perdebatan asal usul virus corona
Pengambilan sampel darah yang mengandung antibodi SARS-CoV-2 itu dilakukan dua pekan sebelum 31 Desember, tanggal resmi pernyataan wabah corona di Kota Wuhan, China.
Antibodi muncul dari sistem kekebalan tubuh manusia untuk mengindentifikasi dan menyerang patogen di dalam tubuh dan spesifik untuk tiap jenis virus, bakteri, atau parasit.
"Keberadaan serum antibodi ini menandakan penularan SARS-CoV-2 kemungkinan sudah terjadi di sebagian wilayah barat AS lebih awal dari dugaan sebelumnya," tulis peneliti CDC.
Temuan ini menyusul analisis sebelumnya yang dipublikasi di Italia bulan lalu terhadap sampel darah yang diambil sejak September 2019 yang juga menandakan keberadaan antibodi terhadap virus corona baru itu. Di Prancis, tes usap di sebuah rumah sakit terhadap seorang pasien pada 27 Desember 2019 menyatakan dia positif virus corona, kata laporan yang diumumkan di Jurnal International Antimicroba pada Juni lalu.
Kedua sampel darah itu diambil sebelum virus corona diidentifikasi di Wuhan dan itu langsung memicu perdebatan tentang asal-usul virus corona.
Pemerintahan Presiden Donald Trump menuding China sebagai penyebab pandemi sementara Beijing merespons hal itu dengan retorika mereka sendiri.
Laporan CDC ini muncul seiring dua tim investigasi internasional, salah satunya dilakukan Badan Kesehatan Dunia dan satu lagi oleh jurnal kedokteran The Lancet, menggali informasi dari mana virus ini berasal.
Penelitian ini juga melibatkan pencarian spesies hewan yang diduga menjadi tempat virus itu berasal yang kemudian berpindah ke manusia. Direktur Eksekutif WHO Mike Ryan menyebut upaya penelitian ini ibarat mencari jarum di tumpukan jerami.
(mdk/pan)