Warga Kulit Hitam dan Hispanik Paling Sedikit Menerima Vaksinasi di AS
Warga kulit Hitam dan Hispanik terutama yang paling terdampak Covid-19, dengan angka kematian yang tidak sebanding, dan pejabat kesehatan masyarakat secara luas telah menyerukan keadilan dalam distribusi vaksin.
Data awal vaksinasi di Amerika Serikat yang dirilis pada Senin memperkirakan warga kulit Hitam dan Hispanik mendapatkan proporsi suntikan vaksin lebih kecil daripada perwakilan mereka di antara para tenaga kesehatan dan perawat panti jompo, dua kelompok prioritas vaksinasi Covid-19.
Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) yang merilis data tersebut, AS perlu data lebih lengkap terkait ras dan etnis warga yang telah divaksinasi.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Mengapa Amerika Serikat disebut sebagai negara serikat? Struktur pemerintahan AS adalah contoh federasi yang baik. Konstitusi AS menetapkan sistem federalisme di mana kekuasaan dibagi antara pemerintah pusat di Washington, DC, dan pemerintah dari 50 negara bagian.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan Hari AIDS Sedunia dicetuskan? Peringatan Hari AIDS Sedunia diketahui dicetuskan pertama kali oleh James W. Bunn dan Thomas Netter pada tahun 1987 lalu.
Warga kulit Hitam dan Hispanik terutama yang paling terdampak Covid-19, dengan angka kematian yang tidak sebanding, dan pejabat kesehatan masyarakat secara luas telah menyerukan keadilan dalam distribusi vaksin.
Dikutip dari Reuters, Selasa (2/2), data rasial hanya tersedia sekitar setengah dari 12,9 juta orang yang telah divaksinasi di AS antara 14 Desember 2020 dan 14 Januari 2021.
CDC menyampaikan, hanya 5,4 persen orang kulit hitam menerima suntikan yang dilaporkan dengan data ras / etnis, meskipun data nasional menunjukkan 16 persen petugas kesehatan dan 14 persen penghuni panti jompo merupakan orang kulit Hitam, dua kelompok yang diprioritaskan untuk gelombang pertama vaksinasi.
Orang Hispanik menerima 11,5 persen suntikan, menurut data yang tersedia, sementara mereka 13 persen petugas kesehatan dan 5 persen penghuni panti jompo.
Orang kulit putih menerima 60,4 persen suntikan dan menyumbang 60 persen dari petugas kesehatan dan 75 persen penghuni panti jompo.
Ketua Satgas Keadilan Kesehatan Covid-19, Marcella Nunez-Smith, menyampaikan kepada wartawan pada Senin, data sejauh ini menunjukkan orang Amerika kulit hitam dan kelompok non-kulit putih lainnya tidak divaksinasi pada tingkat yang sama dengan orang kulit putih Amerika.
Dia menambahkan, jika data dikumpulkan untuk semua orang yang menerima suntikan, itu akan menunjukkan ketidakseimbangan yang lebih besar.
Pada Minggu, New York City melaporkan sementara orang kulit hitam membentuk 24 persen dari populasi berdasarkan data 2019, sejauh ini hanya 11 persen yang telah divaksinasi.
Data federal menunjukkan, dari mereka yang data ras / etnisnya dilaporkan, 14,4 persen dilaporkan sebagai multipel / lainnya, 6,0 persen Asia dan 2,0 persen Indian Amerika atau Penduduk Asli Alaska.
Selain ketersediaan data rasial yang terbatas, CDC mengatakan laporan itu juga harus bersaing dengan berbagai kriteria untuk pemberian suntikan di antara negara bagian dan pusat vaksinasi.
(mdk/pan)