WHO: Anak-Anak Gaza Mati karena Kelaparan
Direktur Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan anak-anak di Gaza, Palestina meninggal karena kelaparan.
Pernyataan itu sampaikan setelah tim WHO mengunjungi Rumah Sakit Al-Awda dan Kamal Adwan di utara Gaza akhir pekan lalu
- Menteri Israel Ini Ingin Tinggal di Gaza Setelah Mengusir Warga Palestina
- Serang Klinik Bayi Tabung di Gaza, Israel Bunuh 5.000 Calon Jabang Bayi Ratusan Pasangan Palestina
- Akhirnya Dibolehkan Masuk Militer Israel, Tim Dokter PBB Kaget dengan Yang Mereka Temukan di RS Nasser Gaza
- Serahkan 80 Jenazah Warga Palestina yang Dibunuh di Gaza, Kondisinya Ada yang Dimutilasi dan Diambil Organnya
WHO: Anak-Anak Gaza Mati karena Kelaparan
Direktur Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan anak-anak di Gaza, Palestina meninggal karena kelaparan.
Pernyataan itu dia sampaikan setelah tim WHO mengunjungi Rumah Sakit Al-Awda dan Kamal Adwan di utara Gaza akhir pekan lalu. Itu adalah kunjungan pertama WHO ke Gaza sejak perang dimulai awal Oktober lalu.
Dalam pesannya yang diunggah ke media sosial Tedros mengungkap kondisi mengenaskan anak-anak Gaza.
Dr. Tedros melaporkan, "tingkat malnutrisi yang parah, anak-anak yang meninggal karena kelaparan, kekurangan bahan bakar, makanan dan pasokan medis yang serius, gedung-gedung rumah sakit yang hancur" di Gaza utara, di mana sekitar 300.000 orang hidup dengan sedikit makanan dan air bersih.
Kementerian kesehatan Palestina di Gaza melaporkan pada Ahad, sedikitnya 15 anak meninggal karena kekurangan gizi dan dehidrasi di rumah sakit Kamal Adwan.
“Krisis makanan mengakibatkan kematian 10 anak dan malnutrisi tingkat parah sementara gedung-gedung rumah sakit hancur,” kata Tedors dalam pesannya di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, seperti dilansir BBC, Selasa (5/3).
Laporan kantor berita resmi Palestina Wafa pada Senin mengatakan, anak ke-16 meninggal Ahad lalu di sebuah rumah sakit di kota selatan Rafah.
"Situasi di Rumah Sakit Al-Awda sangat memprihatinkan, karena salah satu bangunannya hancur," kata Tedros.
PBB pekan lalu memperingatkan sudah terjadi kelaparan di Gaza. Seorang pejabat senior bantuan PBB mengatakan, sedikitnya 576.000 penduduk di Jalur Gaza yang merupakan seperempat dari seluruh populasi, menghadapi tingkat kerawanan pangan yang dahsyat dan satu dari enam anak di bawah usia dua tahun di bagian utara menderita malnutrisi akut.
Adele Khodr, direktur regional badan PBB untuk anak-anak, Unicef, mengatakan "kematian anak yang kita takutkan sudah terjadi di sini, karena malnutrisi melanda Jalur Gaza".
"Kematian yang tragis dan mengerikan ini adalah ulah manusia, dapat diprediksi dan sepenuhnya dapat dicegah," kata Adele dalam sebuah pernyataan Ahad lalu.
Militer Israel terus menggempur Jalur Gaza lewat serangan udara dan darat setelah Hamas melancarkan serangan besar ke Israel 7 Oktober lalu.
Serangan keji Israel sejauh ini sudah menewaskan lebih dari 30.500 orang di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak.