WHO Peringatkan Negara Bisa Hadapi Puncak Kedua Infeksi Covid-19 Meski Ada Penurunan
Epidemi kerap datang secara bergelombang, artinya wabah bisa kembali muncul tahun ini di tempat-tempat di mana gelombang pertama terjadi.
Negara-negara yang mengalami penurunan kasus Covid-19 masih bisa menghadapi puncak kedua infeksi jika berbagai tindakan untuk menghentikan wabah diperlonggar. Hal ini diperingatkan WHO pada Senin.
Kepala Kedaruratan WHO, Dr Mike Ryan mengatakan, dunia masih berada di tengah gelombang pertama wabah virus corona. Dia menggarisbawahi, saat kasus mengalami penurunan di sejumlah negara, kasus masih meningkat di wilayah Amerika Tengah dan Amerika Selatan, Asia Selatan, dan Afrika.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang baru saja digolongkan oleh WHO sebagai kemungkinan karsinogen? Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui Badan Penelitian Kanker Internasional (IARC) telah resmi menggolongkan bedak talkum sebagai "mungkin bersifat karsinogenik" bagi manusia.
-
Bagaimana Paguyuban Asep Dunia dibentuk? Adapun grup Asep Dunia ini dibentuk secara tidak sengaja di Facebook tahun 2008 lalu. Ketika itu penggagas, Asep Iwan Gunawan membuat postingan untuk mencari nama Asep lainnya di lingkar pertemanan. Melihat respon yang antusias, dirinya kemudian berkomunikasi lebih lanjut dengan Asep-Asep di Facebook hingga lahir lah Paguyuban Asep. Paguyuban ini menjadi organisasi yang berdiri melalui pertemuan rutin, sejak 1 Agustus 2010, melalui inisiasi beberapa Asep lainnya.
-
Bagaimana Pertempuran Wuhan berakhir? Pada 25 Oktober 1938, pasukan Jepang berhasil memasuki Wuhan setelah mengalahkan pertahanan Tiongkok.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Siapa yang meninggal dunia? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
Ryan mengatakan, epidemi kerap datang secara bergelombang, artinya wabah bisa kembali muncul tahun ini di tempat-tempat di mana gelombang pertama terjadi.
Ada juga kesempatan angka infeksi bisa melonjak lagi lebih cepat jika berbagai tindakan untuk menghentikan wabah dilonggarkan dengan cepat.
"Ketika kita berbicara tentang gelombang kedua secara umum apa yang sering kita maksudkan adalah akan ada gelombang pertama penyakit, dan kemudian muncul kembali berbulan-bulan kemudian. Dan itu bisa menjadi kenyataan bagi banyak negara dalam waktu beberapa bulan," jelasnya dalam konferensi pers virtual, dilansir dari NBC News, Selasa (26/5).
"Tetapi kita juga harus menyadari fakta bahwa penyakit ini dapat melonjak kapan saja. Kita tidak dapat berasumsi bahwa hanya karena penyakit sedang menurun sekarang akan terus turun dan kita ada beberapa bulan untuk bersiap-siap menghadapi gelombang kedua. Kita bisa mengalami puncak kedua dalam gelombang ini."
Dia mengatakan, negara-negara di Eropa dan Amerika Utara harus "terus menempatkan kesehatan masyarakat dan langkah-langkah sosial, langkah-langkah pengawasan, langkah-langkah pengujian dan strategi yang komprehensif untuk memastikan bahwa infeksi terus mengalami penurunan dan kita tak akan menghadapi gelombang kedua."
Banyak negara Eropa dan negara-negara bagian AS telah mengambil langkah-langkah dalam beberapa pekan terakhir, melonggarkan lockdown yang menghambat penyebaran penyakit tetapi menyebabkan kerusakan parah pada bidang perekonomian.
(mdk/pan)